Kini semakin banyak pilihan instrumen investasi bahkan dengan modal terjangkau. Ini berarti setiap individu berkesempatan untuk mendapatkan cuan dari dana yang mereka gunakan sebagai modal investasi. Berbicara tentang investasi, kamu mungkin tertarik untuk memulai reksa dana. Instrumen investasi satu ini juga hadir dengan biaya reksadana yang bervariasi.

Sudah tahu apa saja biaya reksadana yang harus dikeluarkan selama memilih investasi reksa dana? Apakah semua biaya tersebut cukup terjangkau atau malah terasa berat sementara return yang didapatkan kecil? Return atau hasil investasi reksa dana bervariasi tergantung dari jenis reksa dana apa yang kamu pilih.

Agar lebih paham, kamu bisa membaca artikel Qoala tentang biaya investasi satu ini.

Sekilas tentang Reksa Dana

Sekilas tentang Reksa Dana
Sumber foto: szefei Via Shutterstock

Investasi merupakan cara mendapatkan penghasilan agar bisa menambah pundi-pundi rupiah. Akan tetapi, hal tersebut bergantung pada instrumen dan jenis investasi yang kamu pilih. Sebagai pemula, kamu bisa memilih reksa dana terlebih biaya reksadana dinilai cukup terjangkau. Sehingga siapapun bisa mulai berinvestasi meski dengan modal minim.

Tetapi, apa sih reksa dana itu? reksa dana merupakan salah satu alternatif bagi mereka yang ingin berinvestasi. Instrumen satu ini cocok untuk para pemodal kecil dan tidak memiliki waktu serta keahlian dalam menghitung risiko investasi.

Hal ini tentunya membuktikan bahwa investasi itu untuk siapa saja yang mau. Meskipun dengan modal, waktu, dan pengetahuan yang terbatas, kamu tetap berkesempatan mendapatkan cuan dari investasi.

reksa dana juga bisa kita artikan sebagai wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal. Kemudian, modal tersebut akan diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Jenis-jenis Reksa Dana

Jika sudah tahu apa itu reksa dana, istilah yang sangat familiar dalam investasi, kamu juga harus tahu apa saja jenis instrumen investasi reksa dana. Dengan begitu, kamu bisa meneruskan penelusuran perihal biaya reksadana dan apa saja yang harus kamu biayai selama berinvestasi.

1. Reksa Dana Pasar Uang

reksa dana pasar uang atau money market fund merupakan jenis reksa dana yang harus kamu tahu. Dalam hal ini, para pemodal akan berinvestasi pada pasar uang dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Dalam investasi ini, para pemodal bisa memilih beberapa bentuk investasi mula dari deposito berjangka, sertifikat deposito, surat berharga pasar uang, hingga jenis instrumen lain yang tersedia.

Jenis reksa dana ini hadir dengan risiko yang paling rendah dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. Adapun tujuan dari reksa dana pasar uang adalah menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Jenis reksa dana yang kedua adalah reksa dana pendapatan tetap atau fixed income fund. Nyatanya, ini menjadi salah satu jenis reksa dana yang cukup populer di kalangan para investor. Namun, risikonya lebih tinggi dari pasar uang.

Dengan memilih jenis reksa dana satu ini, para pemodal akan menginvestasikan aktiva mereka dalam bentuk efek utang atau obligasi dengan persentase minimal 80%. Tujuan dari instrumen investasi satu ini adalah menghasilkan return dengan tingkat yang stabil.

3. Reksa Dana Campuran

Pernah mendengar istilah balance mutual fund? Ini merupakan istilah yang digunakan untuk jenis reksa dana campuran. Dalam menjalankan investasi ini, para investor akan mengalokasikan dana mereka dalam portofolio yang berbeda, sesuai dengan namanya.

Nah, saat memilih reksa dana jenis ini, kamu bisa mengkombinasikan saham dengan obligasi atau instrumen investasi lainnya. Tetapi, apa tujuannya? Tujuan dari investasi ini adalah pertumbuhan harga serta pendapatan. Tingkat pengembalian investasi ini relatif tinggi jika dibandingkan dengan reksa dana pendapatan tetap. Adapun risikonya bersifat moderat.

4. Reksa Dana Saham

Sepertinya, saham bukan lagi istilah asing karena banyak dibicarakan di berbagai kalangan. Saat memilih reksa dana untuk investasi awal, kamu berhak memilih jenis reksa dana saham. Artinya, dana yang dikeluarkan akan diinvestasikan ke dalam bentuk saham dengan minimal 80%.

Memang benar jika tingkat returnnya adalah yang paling tinggi. Tetapi, jangan sampai lupa jika return yang tinggi disertai dengan risiko yang tinggi pula. reksa dana saham bertujuan untuk menjaga pertumbuhan harga sama dalam jangka waktu panjang.

Mengapa Harus Memilih Reksa Dana?

Siapa bilang jika anak mudah tidak bisa berinvestasi? Pastikan kamu sudah tahu banyak tentang reksa dana termasuk biaya reksadana di Bibit apabila memilih platform tersebut untuk memulai investasi.

Biaya reksadana bareksa mungkin berbeda, jadi kamu harus mencari tahu informasi terkait. Dengan begitu, kamu bisa memilih tempat investasi reksa dana yang paling tepat untuk pemula.

Kenapa harus reksa dana? Pertanyaan semacam ini sangat lazim dan memang harus ada di pikiran orang-orang yang berencana untuk mengeluarkan sejumlah uang dengan tujuan mendapatkan return atau cuan melalui investasi.

Ada beberapa alasan kenapa reksa dana cocok untuk para pemula termasuk anak mudah yang memang belum berpengalaman dalam investasi, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Bisa Mulai Investasi dengan Modal Minim

Investasi tidak mengharuskan kamu mengeluarkan uang yang banyak. Sekarang ini, ada banyak instrumen investasi yang bisa kamu pilih meski dengan modal minim. Ini juga menjadi alasan kenapa reksa dana merupakan pilihan investasi yang tepat.

Tidak bisa dipungkiri jika modal seringkali menjadi kendala besar dalam berinvestasi. Untuk belajar berinvestasi, gunakan modal seadanya sehingga tidak perlu memaksakan diri. Kamu bahkan bisa membeli unit penyertaan reksa dana dengan uang Rp 100 ribu. Jadi, dibandingkan membeli minuman kopi kekinian, lebih baik kamu gunakan uang tersebut untuk berinvestasi.

Dengan begitu, kamu memiliki peluang mendapatkan cuan atau pendapatan. Uang tersebut tidak akan habis begitu saja bahkan bisa bertambah dan terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu.

2. Tersedia Berbagai Pilihan Jenis

Seperti yang sudah dikatakan jika reksa dana hadir dengan berbagai pilihan. Hal tersebut memungkinkan para investor untuk memilih instrumen investasi yang paling sesuai dengan kemampuan mereka baik dari segi modal maupun pengetahuan.

Untuk pemula, jenis investasi yang minim risiko tentunya lebih cocok seperti reksa dana pasar uang berupa deposito sertifikat Bank Indonesia atau obligasi. Instrumen investasi tersebut akan jatuh tempo kurang dari satu tahun sehingga kamu bisa segera mendapatkan return dalam jangka waktu singkat. Akan tetapi, investasi minim risiko itu minim return juga. Dengan kata lain, return yang didapatkan tergolong kecil.

3. Keuntungan Berupa Diversifikasi Investasi

Siapapun bisa berinvestasi reksa dana meski tidak memiliki pengetahuan luas dan tidak punya banyak waktu. Mereka akan dibantu oleh manajer investasi, seorang ahli yang akan menghimpun dan mengelola dana investasi para investor. Dana tersebut akan ditempatkan pada beberapa instrumen dengan persentase berbeda.

Pembagian dana tersebut itulah yang disebut dengan diversifikasi investasi. Dengan demikian, keuntungan yang akan kamu dapatkan tidak hanya dari satu sumber saja tetapi dari beberapa sumber sesuai dengan instrumen yang dipilih.

Diversifikasi investasi menjadi salah satu kelebihan yang bisa didapatkan oleh para pemodal reksa dana. Penempatan dana pada beberapa instrumen berbeda juga bertujuan untuk menurunkan risiko kerugian apabila terjadi penurunan harga pada instrumen investasi tertentu.

4. Minim Kesalahan karena Dibantu oleh Sang Ahli Investasi

Alasan lain kenapa harus memilih reksa dana adalah minim kesalahan. Dalam hal ini, kamu tidak turun langsung karena ada manajer investasi yang akan mengelola dana. Biasanya, mereka memiliki kompetensi tinggi. Dana akan dikelola secara profesional dengan menerapkan analisis investasi yang tepat.

Jadi, meski berinvestasi, kamu tetap bisa berfokus pada kegiatan harian apakah bekerja atau berbisnis. Sementara untuk urusan investasi, biarkan sang ahli yang menanganinya. Kamu tinggal duduk dan menunggu hasil atau return dari modal yang dikeluarkan.

Risiko dalam Investasi Reksa Dana

Saat hendak memilih reksa dana sebagai pilihan investasi, jangan hanya berfokus pada berapa banyak uang yang harus kamu persiapkan untuk biaya reksadana. Kamu juga harus memikirkan dengan baik risiko yang bisa terjadi selama berinvestasi.

1. Risiko Penurunan Nilai

Tidak ada investasi yang lolos dari risiko. Artinya, setiap instrumen investasi memiliki risikonya masing-masing, tanpa terkecuali reksa dana. Salah satu risiko yang bisa terjadi saat memulai reksa dana adalah risiko penurunan nilai.

Naik turunnya harga reksa dana dapat disebabkan oleh perubahan harga aset di dalamnya. reksa dana saham bisa berfluktuasi dalam jangka waktu pendek sehingga risikonya juga tinggi. Adapun reksa dana dengan risiko rendah adalah reksa dana pasar uang. Isinya berupa deposito dan obligasi dengan jatuh tempat kurang dari setahun.

Tahukah kamu? Harga reksa dana dihitung tiap hari bursa. Harga tersebut tentunya bisa naik atau turun karena pengaruh risiko pasar atau market risk.

2. Risiko Wanprestasi

Risiko wanprestasi merupakan risiko reksa dana yang cukup fatal dan bisa merugikan. Apabila manajer investasi gagal bayar dalam memenuhi kewajibannya, disitulah terjadi risiko satu ini. Pihak-pihak yang bekerjasama dengan manajer investasi seperti pialang, bank kustodian, dan perusahaan asuransi bisa memengaruhi penurunan aktiva bersih reksa dana.

3. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas biasanya terjadi apabila manajer investasi terlambat menyediakan dana untuk redemption yang investor lakukan. Jika mengacu pada peraturan, pembayaran dana dalam hal ini harus dilakukan tidak boleh lebih dari tujuh hari kerja, di luar hari libur dan tanggal merah.

4. Risiko Ekonomi dan Politik

Risiko lain yang harus investor reksa dana hadapi adalah risiko ekonomi dan politik. Seperti namanya, risiko ini berkaitan dengan kondisi di luar faktor internal investasi yaitu ekonomi dan politik. Bisa juga berkaitan dengan kebijakan-kebijakan lain baik di dalam maupun di luar negeri.

Dana Investasi Reksa Dana Minimal

Setiap jenis investasi tentunya memerlukan modal dengan besaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan investor. Jika kamu tertarik untuk memulai investasi reksa dana, ada batas minimal dana investasi yang harus kamu ketahui.

Karena reksa dana merupakan invest yang dapat kamu mulai dengan dana terbatas atau modal minim, uang Rp 100 ribu pun sudah bisa kamu gunakan untuk berinvestasi. Bahkan, ada yang menawarkan reksa dana dengan minimal dana Rp 10 ribu. Besaran dana minimal tersebut tentunya sangat terjangkau sehingga kamu bisa segera memulai investasi tanpa harus menunggu memiliki modal besar.

Biaya Top Up

Berbicara tentang investasi reksa dana, kamu harus tahu bahwa ada berbagai jenis biaya reksadana yang harus dibayarkan termasuk biaya topup. Topup dana dilakukan saat investor hendak menambahkan dana investasi reksa dana mereka. Adapun besarnya bervariasi mulai dari Rp 100 ribu. Sementara biayanya adalah 1 persen dari total dana yang akan kamu setorkan.

Misalnya, jika kamu hendak menambah dana sebesar Rp 500 ribu, ada biaya sebesar 1 persen yaitu Rp 5 ribu. Jadi, totaal dana yang akan masuk ke dalam rekening reksa dana kamu adalah Rp 495 ribu.

Biaya Subscription

Kali pertama membeli investasi reksadana? Dalam hal ini, kamu akan membayar biaya reksa dana berupa biaya subscription. Besarannya adalah 2,5 persen dari total dana yang hendak kamu investasikan. Apabila kamu ingin berinvestasi dengan modal Rp 500 ribu, maka dana tersebut akan otomatis terpotong biaya sebesar Rp 12,500. Jadi dana investasi yang kamu punya adalah Rp 487,500.

Biaya Redemption

Waktu yang ditunggu-tunggu oleh para investor reksa dana adalah pencarian atau penjualan. Seperti halnya biaya manajemen reksa dana ajaib, biaya redemption nantinya akan dibayarkan kepada manajer investasi atau agen penjual reksa dana. Biaya ini merupakan biaya yang harus kamu bayarkan apabila hendak menjual reksa dana.

Besaran biaya redemption berbeda dari satu manajer investasi dengan lainnya. Akan tetapi, secara umum, berkisar antara 1 persen hingga 1,5 persen.

Sebagai contoh, kamu hendak menjual reksa dana yang berjumlah Rp 2 juta. Saat dana cair, ada biaya redemption sebesar Rp 20 ribu yaitu 1% dari Rp 2 juta di atas. Dengan kata lain, kamu akan menerima dana sebesar Rp 1.980.000. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menanyakan perihal biaya ini kepada calon manajer investasi sebelum memulai investasi reksa dana.

Tidak sedikit juga manajer investasi yang tidak mengenakan biaya redemption. Jadi, setiap kali menjual reksa dana, kamu tidak akan mendapatkan potongan apapun sehingga dana yang kamu dapatkan utuh.

Biaya Kustodian

Dalam berinvestasi reksa dana, ada bank yang bertanggung jawab mengurus kegiatan keuangan reksa dana baik perorangan maupun perusahaan. Bank tersebut disebut dengan bank kustodian atau lebih sering dikenal kustodian. Karena tugas tersebut, maka bank akan membebankan biaya kepada para investor yang disebut dengan biaya kustodian.

Biaya kustodian adalah biaya tahunan yang dibebankan oleh bank kustodian dalam reksa dana. Bank ini bertugas mengurus beberapa hal termasuk administrasi, menyimpan, dan mengawasi aset reksa dana yang dikelola. Biaya satu ini bersifat wajib sehingga harus dibayarkan bersama dengan biaya manajer investasi setiap membeli reksa dana.

Biaya Transfer Antar Bank

Biaya Transfer Antar Bank
Sumber foto: fizkes Via Shutterstock

Sudah sering transfer uang ke sesama bank dan ke bank berbeda menggunakan akun rekening bank yang kamu punya saat ini? Dalam hal biaya reksa dana, kamu juga akan mengenal biaya transfer antar bank saat mentransfer uang ke rekening kustodian.

Apabila bank asal yang kamu gunakan berbeda dengan bank kustodian, maka akan muncul biaya transfer antar bank. Adapun jumlahnya tergantung pada nominal uang yang hendak kamu transfer mulai dari RP 3.500 hingga Rp 7.500. Biaya reksa dana satu ini juga bergantung pada kebijakan bank masing-masing serta tipe transfer yang digunakan.

Kira-kira apalagi yang ingin kamu ketahui tentang biaya reksa dana? Untuk memperbarui informasi seputar keuangan, investasi, dan tabungan, kamu bisa membaca artikel dari Qoala blog. Jika sudah yakin bahwa reksa dana adalah pilihan investasi tepat terlebih dengan biaya yang relatif terjangkau, apakah kamu akan segera membeli reksa dana?

Pastikan kamu sudah mempersiapkan sejumlah dana untuk membeli reksadana terbaik dengan terlebih dahulu menimbang untung dan rugi memilih investasi satu ini. Dengan demikian, kamu memiliki kesempatan untuk mendapatkan cuan bahkan pada pengalaman investasi pertama. Akan lebih baik untuk memilih instrumen investasi dengan risiko rendah meskipun return nya tidak tinggi.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu yang masih bingung dalam memulai reksa dana karena tidak tahu apakah ada biaya reksa dana yang nantinya dibebankan saat kamu menjadi investor reksa dana.