Perkembangan teknologi saat ini telah mempengaruhi berbagai sektor kehidupan, termasuk keuangan. Hal ini disebabkan karena perkembangan teknologi dapat mempermudah kehidupan masyarakat dan membuat berbagai hal menjadi lebih praktis, terlebih pada masa pandemi seperti sekarang ini. Pada sektor keuangan, kini setiap orang dapat mengirim uang tanpa harus perlu ke bank atau proses pinjam-meminjam uang pun kini bisa dilakukan secara online. Hal ini dikenal sebagai fintech peer-to-peer atau P2P lending.

Pertumbuhan peer-to-peer lending, khususnya di Indonesia, kini semakin pesat. Aksesnya pun cukup mempermudah bagi mereka yang ingin mendapatkan pinjaman dana. Hal ini juga sangat membantu para pelaku UMKM yang membutuhkan modal untuk mengembangkan bisnisnya. Selain untuk UMKM, ada juga fintech P2P lending yang memberikan pinjaman dana untuk pendidikan dan kesehatan sesuai dengan standar masing-masing. Biasanya, dilihat dari kelayakan kredit pinjaman, besaran nominal dan tenor pinjaman, suku bunga, hingga tingkat keamanannya. Untuk memahami lebih jauh seputar P2P lending, berikut ini Qoala paparkan mengenai peer-to-peer lending, mulai dari pengertian, cara kerja, manfaat, hingga contohnya.

Apa Itu P2P Lending?

Apa itu investasi P2P Lending? Menurut Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016, fintech lending/peer-to-peer lending/P2P lending adalah sebuah layanan atau metode pinjam-meminjam uang dalam mata uang rupiah di Indonesia secara langsung yang menghubungkan kreditur atau lender sebagai pemberi pinjaman dan debitur atau borrower sebagai penerima pinjaman yang berbasis teknologi informasi. Fintech lending di Indonesia juga dikenal sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI).

Hingga saat ini, total jumlah penyelenggara fintech atau P2P lending Indonesia yang terdaftar dan berizin oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah sebanyak 103 perusahaan. OJK juga telah membatalkan Tanda Bukti Terdaftar sebagai Penyelenggara LPMUBTI kepada beberapa perusahaan fintech, seperti PT Pinjam Meminjam Global (Pinjam), PT Nusantara Digital Techno (Plaza Pinjaman), PT Unikas Indonesia Pasifik (AdaKita), dan masih banyak lagi. Selain itu, OJK mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan jasa penyelenggaraan fintech peer-to-peer lending Indonesia yang sudah terdaftar atau berizin dari OJK.

Untuk diketahui, sistem P2P Lending Indonesia ini sangat mirip dengan konsep yang diterapkan pada marketplace secara online yakni menyediakan wadah sebagai tempat pertemuan antara pembeli dengan penjual. Hanya saja, dalam P2P Lending Indonesia, sistem yang ada akan mempertemukan pihak peminjam dengan pihak yang memberikan pinjaman. Sehingga bisa dikatakan bahwa P2P Lending merupakan marketplace untuk kegiatan pinjam-meminjam uang.

Jika dibandingkan dengan mengajukan pinjaman melalui lembaga resmi seperti bank, koperasi, jasa kredit, pemerintah dan lainnya yang prosesnya jauh lebih kompleks. Peer-to-peer lending dianggap lebih mudah karena hanya memerlukan akses internet. Masyarakat juga bisa mengajukan pinjaman yang didukung oleh orang-orang lain sesama pengguna sistem P2P sebagai alternatif.

Cara Kerja P2P Lending

Cara Kerja P2P Lending
Sumber foto: Panchenko Vladimir via Shutterstock

Bagaimana sistem dan cara kerja P2P lending? Untuk menjawabnya, ketahui cara kerja peer-to-peer lending secara umum sebagai berikut.

  1. Untuk registrasi keanggotaan yang mana pengguna (lender dan borrower) melakukan registrasi secara online melalui komputer atau smartphone
  2. Borrower merupakan pelaku pengajuan pinjaman
  3. Platform peer-to-peer lending akan menganalisa dan memilih borrower layak untuk mengajukan pinjaman, termasuk menetapkan tingkat risiko borrower tersebut
  4. Borrower terpilih akan ditempatkan oleh platform peer-to-peer lending dalam marketplace peer-to-peer lending secara online beserta dengan informasi komprehensif tentang profil dan risiko borrower tersebut
  5. Investor peer-to-peer lending nantinya akan melakukan analisa dan seleksi atas borrower yang tercantum dalam marketplace P2P lending yang disediakan oleh platform
  6. Investor peer-to-peer lending melakukan pendanaan ke borrower yang dipilih melalui platform peer-to-peer lending
  7. Borrower mengembalikan pinjaman sesuai jadwal pengembalian pinjaman ke platform peer-to-peer lending
  8. Investor peer-to-peer lending menerima dana pengembalian pinjaman dari borrower melalui platform

Nah, sembari berinvestasi atau mungkin kamu menggunakan modal usaha dari peer-to-peer lending untuk memulai usaha maupun bisnis, pastikan juga kondisi keuangan kamu terlindungi dengan adanya asuransi. Temukan asuransi terbaik untuk bantu perencanaan finansialmu semaksimal mungkin di sini!

Legalitas dan Keamanan Peer-to-Peer Lending

Apakah P2P lending legal dan aman? Peer-to-peer lending bergerak pada sektor keuangan publik. Pada praktiknya perputaran uang yang terjadi di platform peer-to-peer lending pun tidak sedikit jumlahnya. Oleh karena itu diperlukan jaminan legalitas dan keamanan P2P lending agar praktiknya tidak disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Di Indonesia sendiri saat ini telah ada peraturan mengenai P2P lending yang secara resmi diawasi oleh OJK. Berikut ini adalah regulasi peer-to-peer lending di Indonesia.

Regulasi P2P Lending

P2P lending sudah resmi diatur dan diawasi oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan lewat Peraturan OJK nomor 77/POJK.01/2016 bahwa peer-to-peer lending adalah layanan pinjam meminjam uang dalam mata uang rupiah secara langsung antara kreditur atau lender (pemberi pinjaman) dan debitur atau borrower (penerima pinjaman) berbasis teknologi informasi. Fintech lending juga disebut sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI).

Apakah P2P Lending Haram

Saat ini peer-to-peer lending tersedia dalam dua jenis produk, yaitu yang berbasis konvensional dan syariah. Jika kamu masih khawatir dengan praktik halal dan haram peer-to-peer lending, kamu bisa memilih produk P2P lending yang berbasis syariah. Hal ini tentunya juga serupa dengan asuransi yang juga tersedia dalam pilihan produk syariah.

Segala transaksi peer-to-peer lending syariah tidak bertentangan dengan hukum Islam atau dengan kata lain bukan hasil riba. Sebab, penggunaan akadnya telah disepakati bersama pada awal transaksi. Selain itu, pada P2P lending syariah, tidak ada bunga yang dapat memberatkan yang diganti dengan bagi hasil serta risiko yang ditanggung oleh masing-masing pihak. Di Indonesia sendiri, P2P Syariah disesuaikan dengan fatwa dari Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI nomor 117 terkait Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi.

Manfaat Peer-to-Peer Lending

Manfaat P2P Lending Bagi Borrower dan Lender
Sumber foto: Black Salmon via Shutterstock

Setelah mengetahui mengenai apa itu P2P lending, cara kerjanya, hingga regulasi yang berlaku di Indonesia mengenai P2P lending, ada baiknya kamu juga mengetahui manfaat dari praktik keuangan ini. Secara garis besar P2P lending bermanfaat bagi dua belah pihak, yaitu peminjam (borrower) dan pendana (lender). Berikut ini beberapa manfaat P2P lending yang bisa didapatkan oleh borrower dan lender.

1. Manfaat P2P Lending bagi Borrower

Borrower adalah pihak peminjam. Bagi masyarakat yang membutuhkan dana bisa mengajukan pinjaman ke perusahaan P2P lending. Berikut ini adalah manfaat P2P lending bagi borrower.

a. Proses Peminjaman Dana Lebih Cepat

Saat ini banyak perusahaan P2P lending yang mengandalkan teknologi. Pada praktiknya, cara P2P lending ini dapat memberikan alternatif pinjaman yang lebih cepat dan mudah diakses dibandingkan dengan pinjaman konvensional. Semua proses pinjam-meminjam di platform P2P lending bisa dilakukan secara online dengan menggunakan internet.

Sebelum adanya perusahaan P2P lending online, borrower harus datang langsung ke kantor penyedia pinjaman. Lalu harus melalui antrian yang tak jarang cukup panjang. Proses peminjaman hingga pencairan dana pun membutuhkan waktu yang panjang, sehingga borrower harus menyediakan banyak waktu untuk melewati semua proses tersebut.

Kini dengan adanya platform P2P lending online, peminjam bisa mendaftarkan diri dan mengajukan pinjaman lebih cepat serta tidak perlu datang langsung ke kantor pemberi dana. Cukup di rumah saja menggunakan gadget dan koneksi internet yang stabil, semua proses peminjaman bisa dilakukan dengan cepat dan praktis.

b. Persyaratan untuk Peminjaman Lebih Mudah

Sejak dulu diketahui bahwa persyaratan peminjaman ke bank tidaklah mudah. Oleh karena itu, tidak semua orang dapat mengajukan pinjaman ke bank. Pasalnya, bank memiliki persyaratan yang cukup banyak dan sulit dipenuhi. Diantaranya harus menyertakan agunan atau jaminan bila tidak bisa mengembalikan pinjaman.

Namun, tidak semua peminjam memiliki barang atau properti yang bisa dijadikan jaminan. Oleh karena itu, banyak dari para calon peminjam yang tidak berhasil mendapatkan pinjaman dari bank. Sementara itu, melalui peer-to-peer lending, para calon peminjam atau borrower tidak perlu menyediakan agunan. Dengan begitu, lebih banyak UMKM yang bisa mendapatkan pinjaman untuk melanjutkan dan mengembangkan usahanya.

c. Peminjaman Lebih Fleksibel

Seperti yang telah disebutkan pada poin pertama, dengan menggunakan platform peer-to-peer lending, calon peminjam atau borrower tidak perlu datang langsung ke kantor P2P lending untuk mendapatkan pinjaman. Hal ini tentu dapat menghemat banyak waktu, pengajuan dan pencairan dana pinjaman juga bisa dilakukan dengan lebih fleksibel.

2. Manfaat P2P Lending bagi Lender

Tidak hanya bagi borrower, peer-to-peer lending juga bermanfaat bagi pendana atau lender. Berikut manfaat peer-to-peer lending bagi lender yang bisa kamu dapatkan.

a. Bisa Mulai dengan Modal Kecil untuk Investasi

Apakah kita bisa menghasilkan uang dengan investasi P2P lending? Banyak pemula yang mengira untuk mulai berinvestasi dibutuhkan modal yang besar. Namun, kini dengan adanya platform P2P lending kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal kecil. Dengan modal awal Rp100.000 kamu sudah bisa mulai mendanai peer-to-peer lending. Peer-to-peer lending adalah salah satu instrumen investasi jangka pendek. Oleh karena itu, kamu tidak memerlukan modal yang besar untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang relatif cepat.

b. Diversifikasi Portofolio Investasi

Teknik diversifikasi perlu dilakukan dalam melakukan investasi. Diversifikasi portofolio investasi ini dilakukan dengan cara menempatkan uang atau modal di lebih dari satu jenis produk investasi. Dengan cara ini, jika salah satu jenis investasi merugi, kamu tidak akan rugi sepenuhnya. Kemudian, keuntungan dari produk investasi lainnya dapat menutup kerugian tersebut.

Hadirnya platform peer-to-peer lending dapat dimanfaatkan untuk menambah diversifikasi pada portofolio investasi. P2P lending dapat dijadikan pilihan yang bagus untuk melakukan investasi jangka pendek maupun jangka panjang.

c. Return yang Didapatkan Cukup Besar

Selain bisa dimulai dengan modal yang cenderung kecil. Manfaat peer-to-peer lending bagi lender lainnya yaitu return yang didapatkan cukup besar. Pendana peer-to-peer lending bisa mendapatkan keuntungan mulai dari 15 Sampai 25 persen per tahun.

Keuntungan P2P lending ini terbilang cukup besar jika dibandingkan dengan bunga deposito yang hanya berkisar 2 hingga 6 persen per tahun. Selain itu, keuntungan peer-to-peer lending juga dinilai lebih besar dibandingkan rata-rata inflasi di Indonesia dalam 30 tahun terakhir yang mencapai 8,5 persen per tahun.

Meski return yang didapat cukup besar, pastikan kamu juga tidak abai memiliki perlindungan keuangan saat berinvestasi, ya! Sambil berinvestasi, kelola keuanganmu juga dengan memiliki asuransi sebagai perlindungan dari berbagai risiko.

Kelebihan dan Keuntungan P2P Lending

Kelebihan dan Keuntungan P2P Lending
Sumber foto: dizain via Shutterstock

Salah satu keuntungan dari investasi P2P Lending Indonesia yang sudah sering didengar antara lain mudah dan praktis soal pendaftarannya. Terlebih lagi sekarang sudah banyak teknologi yang memudahkan untuk melakukan investasi secara online. Namun, tak hanya itu saja. Ada beberapa keuntungan investasi P2P lending lainnya yang bisa didapatkan.

1. Return Cenderung Tinggi

Adanya potensi keuntungan investasi P2P lending yang paling utama adalah return yang lebih tinggi daripada instrumen tradisional seperti deposito. Pada beberapa platform P2P lending terbaik, return atau bunga yang diterima investor bahkan bisa menyentuh 21 persen per tahun. Tidak heran jika investasi peer-to-peer Lending mulai banyak peminatnya.

Melalui peer-to-peer lending ini juga, perusahaan fintech biasanya akan melakukan kurasi terlebih dulu terhadap pengajuan pinjaman. Sebab, investor akan lebih mudah mengetahui latar belakang si peminjam dan risiko yang akan ditanggung.

2. Akses Pinjaman Berkualitas

Keuntungan peer-to-peer lending selanjutnya adalah akses pinjaman yang cukup mudah dan berkualitas. Hal ini menjadi penyebab mengapa pembiayaan P2P Lending telah menjadi alternatif yang bagus untuk mendapatkan modal. Selain kemudahan proses aplikasi dalam pengajuan pinjaman sebagai cara untuk dapat modal usaha, dananya juga bisa kamu gunakan untuk kebutuhan pribadi. Dengan hadirnya pendanaan P2P Lending Indonesia, bank dan pemodal ventura bukan lagi satu-satunya sumber modal dalam hal ini.

Pada umumnya, setiap pemberi dana yang tergabung di dalam suatu platform peer-to-peer lending akan diberi kebebasan untuk memilih sendiri jenis UKM yang akan dibantunya. Setiap UKM nantinya akan lebih memiliki tingkat resiko dan tingkat pengembalian yang berbeda untuk investor. Semakin besar resiko dari sebuah UKM yang dipilih, tentunya akan memberikan bunga pengembalian yang juga cukup besar.

Jika dilihat dari sisi peminjam, pembiayaan peer-to-peer lending ini dianggap sangat sesuai untuk usaha kecil karena produknya tidak memerlukan aset atau jaminan. Kelayakan kredit yang diberikan sebagian besar dinilai melalui data kesehatan sebuah bisnis dan keuangan dari bisnis tersebut.

3. Disverifikasi Pinjaman

Terakhir, pembiayaan peer-to-peer lending saat ini tidak hanya mampu menarik perhatian para pemilik bisnis, namun juga perhatian para investor. Sebab, dengan peer-to-peer lending, sebagian besar investor akan mendapatkan tawaran berupa sebuah instrumen investasi. Hanya membiayai usaha kecil yang berkualitas, investor sudah bisa mendapatkan pengembalian investasi yang tinggi dalam periodik tertentu yang telah ditetapkan.

Di sisi lain, keuntungan tambahan seperti hambatan masuk yang rendah dan fleksibilitas juga akan menjadi sangat menarik bagi para investor. Faktanya, pada platform pembiayaan P2P lending, investor bebas memilih perusahaan dan bisnis mana yang akan diinvestasikan dan berapa banyak yang ingin mereka investasikan. Jenis investasi ini akan menyebarkan risiko yang ada kepada banyak investor, di mana akan sangat bagus untuk menjadi pembelajaran bagi para investor pemula tentang pentingnya diversifikasi.

Dengan adanya peer-to-peer lending, investor juga dapat dengan mudah memperluas portofolio investasinya dengan menyebarkan atau mendistribusikan dananya ke berbagai peminjam. Hal ini pun juga akan mengurangi risiko kerugian apabila terjadi gagal bayar pada peminjam yang diinvestasikan.

Contoh Peer-to-Peer Lending Terbaik

Setelah mengetahui seluk-beluk mengenai peer-to-peer lending, mulai dari apa itu peer-to-peer lending, regulasi, hingga manfaat dan kelebihannya. Kini saatnya kamu kamu mulai mempertimbangkan untuk berinvestasi di platform P2P lending. Salah satu contoh P2P lending terbaik yang telah terdaftar di OJK adalah KoinWorks.

KoinWorks adalah salah satu aplikasi peer-to-peer lending yang telah berdiri sejak tahun 2016 lalu. Bahkan, KoinWorks juga menjadi P2P lending terbaik sejak tahun 2020 maupun 2021 hingga saat ini. Menariknya, di KoinWorks, kamu bisa melakukan pendanaan mulai dari Rp100 ribu. Sebagai investor, kamu bisa memilih bidang yang ingin kamu danai, seperti pendidikan, bisnis, dan kesehatan.

KoinWorks juga telah dilengkapi dengan dana proteksi untuk meminimalisasi kerugian investor. Bunga yang ditawarkan KoinWorks juga terbilang tinggi, yakni berkisar antara 14% hingga 23% dengan tenor investasi 1-12 bulan.

Hingga saat ini, KoinWorks telah menyalurkan pinjaman Rp2,13 triliun dan TKB90 sebesar 95,66%. Jika tertarik menggunakannya, kamu bisa mengunduh aplikasi KoinWorks dapat di Google Play Store dan App Store.

Spesial awal tahun 2022, ada beberapa promo menarik buat kamu yang baru download dan daftar di aplikasi KoinWorks! Kamu bisa mendapatkan voucher investasi GRATIS senilai Rp350 ribu. Khusus pengguna setia Qoala. Jadi, tunggu apa lagi? Gabung di KoinWorks sekarang dan raih masa depan keuangan yang cemerlang!

Cara Menikmati Promo (Redemption Instructions):
1. Pengguna men-download aplikasi KoinWorks melalui https://koinworks.onelink.me/ty8d/koinqoala;
2. Pengguna menggunakan kode promo “QOALAXKOIN” saat melakukan registrasi di aplikasi KoinWorks;
3. Pengguna akan mendapatkan saldo pendanaan awal senilai Rp350.000 KOIN yang bisa digunakan untuk investasi peer-to-peer Lending.

Selain itu, di KoinWorks juga terdapat KoinBisnis yaitu layanan pinjaman bisnis dari KoinWorks yang ditujukan untuk mendukung bisnis dan UKM di seluruh Indonesia dapat berkembang optimal. Bukan hanya bisa cair dalam waktu 1 s/d 3 hari dan dapat diakses lewat satu aplikasi, pinjaman di KoinBisnis juga berbunga rendah, lho! Cuma 0,75% s/d 1,67%!

Kamu bisa mendapatkan cashback Rp30 juta dengan mengajukan pinjaman di KoinBisnis! Cukup download aplikasi KoinWorks dan masukkan kode promo “CBKOINQLA” saat registrasi untuk mendapatkan cashback-nya. Spesial buat kamu, pengguna setia Qoala! Tunggu apa lagi? Ajukan pinjaman sekarang dan dapatkan hadiahnya!

Cara Menikmati Promo (Redemption Instructions):
1. Download dan buka aplikasi KoinWorks, lalu pilih “Create Account”;
2. Pilih akun bisnis, lalu pilih tipe bisnismu;
3. Masukan kode promo “CBKOINQLA” di kolom “Promo Code”;
4. Klik ikon “KoinBisnis” dan ajukan pinjaman bisnismu.