JAKARTA – Situasi menantang akibat pandemi COVID-19 membuat penyediaan layanan digital menjadi penting, mengacu pada perubahan kebiasaan konsumen yang kini serba online. Alhasil, kolaborasi dan pemanfaatan teknologi informasi dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem digital sekaligus memajukan inklusi keuangan digital di Indonesia. 

Atas dasar itu, Qoala, perusahaan startup omnichannel yang bergerak di bidang teknologi asuransi (insurance technology/ insurtech) meluncurkan Qoala for Enterprise, lini bisnis yang bertujuan untuk memperkuat offering dari berbagai pemain ekonomi digital melalui asuransi. Qoala for Enterprise mengusung model B2B dan B2B2C, yang menawarkan solusi asuransi terbaik untuk bisnis di berbagai industri baik bagi keperluan internal maupun sebagai growth avenue dan sumber peningkatan kepuasan end customer atau profitabilitas. Melalui Qoala for Enterprise, Qoala telah bekerja sama dengan Traveloka, Tokopedia, Shopee, Blibli, JD.ID, Digimap, Investree, SiCepat, OVO, Dana, termasuk juga dengan Momo (Vietnam) dan OYO (India).

“Guna meningkatkan standar kualitas produk dan servis pelaku bisnis dalam berbagai industri, asuransi dapat memberikan nilai-nilai baru guna meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan dan pendapatan pelaku bisnis. Lewat perubahan nama lini bisnis partnership kami menjadi Qoala for Enterprise ini, Qoala ingin menegaskan komitmen kepada partner bisnis kami untuk memberdayakan bisnis lewat solusi asuransi yang inovatif dari kami,” ujar Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Qoala, Harshet Lunani dalam keterangan resminya, Senin (29/3).

Harshet menjelaskan, Qoala for Enterprise menawarkan kolaborasi secara masif dengan para pemain ekonomi digital. Dengan bekerja sama melalui Qoala for Enterprise, sambung Harshet, partner bisnis Qoala tidak hanya bisa meningkatkan nilai produk dan layanan. Kerja sama ini juga memungkinkan partner bisnis Qoala menghemat ongkos untuk struktur biaya asuransi hingga mencapai 25 persen, serta mendapat pemasukan tambahan melalui teknologi informasi yang canggih.

Sebagai contoh, Qoala dan OYO berkolaborasi untuk memberikan proteksi bagi pelanggan OYO selama menetap di properti OYO di sepanjang wilayah Asia Tenggara. Proteksi yang diberikan adalah dalam bentuk produk asuransi inovatif, yang merupakan pertama dalam dunia asuransi di seluruh dunia. Dalam proses kolaborasi baik dengan perusahaan asuransi maupun klien, Qoala membantu dalam hal desain produk, pricing, integrasi platform, claim support, dan lainnya.

“Produk yang dikembangkan bisa disesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang dinamis, didukung teknologi mutakhir yang memungkinan integrasi dan sinkronisasi data tanpa repot. Saat ini kami menyediakan setidaknya lima jenis solusi asuransi, yakni asuransi logistik, asuransi kesehatan, asuransi perjalanan, asuransi gadget dan asuransi kredit. Qoala for Enterprise juga menyediakan analisis end-to-end dari performa produk dan perilaku konsumen partner bisnis Qoala. Bahkan, teknologi berbasis artificial intelligence (AI) dan machine learning milik Qoala bisa mendeteksi penipuan secara cepat,” tambah Harshet yang sebelumnya pernah bekerja sebagai konsultan di BCG dan sempat membantu mendirikan perusahaan financial service, Kelola, dan BIMA, perusahaan asuransi berbasis teknologi yang beroperasi di London, Aftrika, dan Asia.

Harshet meyakini, cara terbaik untuk meningkatkan kualitas kolaborasi adalah melalui pasar yang telah memiliki insentif dan pemahaman yang tepat. Menurutnya, kolaborasi yang optimal berfokus kepada proses dan hasil kolaborasi sekaligus.

“Dengan Qoala for Enterprise, Qoala ingin memberikan pengalaman berasuransi yang menyenangkan bagi semua orang. Bagi para pemain digital, kami siap untuk bekerja sama mengembangkan produk asuransi yang relevan untuk pelanggan Anda,” tutup Harshet.

TENTANG QOALA

Qoala adalah perusahaan rintisan di bidang teknologi asuransi atau insurtech omnichannel terbesar di Asia Tenggara dengan misi memasyarakatkan asuransi melalui kombinasi pengembangan produk baru yang didukung oleh teknologi dan proses klaim berbasis digital, dan machine learning bagi ratusan juta masyarakat Indonesia dan Asia Tenggara yang underinsured.

Qoala berkomitmen memberikan pengalaman asuransi terbaik bagi pelanggannya melalui proses klaim yang cepat dan mudah, dan juga membantu perusahaan asuransi mengurangi biaya dan risiko melalui teknologi. Qoala berkolaborasi dengan perusahaan asuransi terdepan dalam mengembangkan produk-produk asuransi baru untuk mendorong kesadaran asuransi melalui kasus-kasus seperti penundaan penerbangan, proteksi COVID-19, produk kesehatan, kontrol kualitas hotel, logistik, kerusakan layar ponsel dan sebagainya.

Qoala juga memanfaatkan teknologi untuk membantu mendigitalisasi perusahaan asuransi dan pialang asuransi, serta mendukung kebutuhan pihak-pihak tersebut untuk lebih efisien di era digital.

Didirikan oleh Harshet Lunani dan Tommy Martin, dengan pengalaman bekerja di BCG, Accenture, EY, dan Traveloka, tim Qoala terdiri dari individu-individu dari bermacam latar belakang industri yang berbeda dengan pengalaman dari berbagai startup unicorn di Indonesia.