Selama ini banyak orang menomorduakan kesehatan mental dan fokus pada kesehatan fisik. Padahal keduanya memiliki peran vital dalam kehidupan seseorang dan saling terkait. Bisa jadi kesehatan mental yang buruk akan berpengaruh pada kesehatan fisik seseorang. Kesehatan mental yang buruk akan menyebabkan gangguan mental dan berisiko terserang berbagai penyakit akut lainnya. Pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental bagi kesehatan tubuh seseorang harus disadari sebagai sebuah kesatuan dalam mencapai hidup bahagia.

Kali ini Qoala akan menjelaskan tentang bagaimana pentingnya kesehatan mental dan apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan mental dalam hidup seseorang.

Pengertian Kesehatan Mental

pengertian kesehatan mental
Sumber Foto: SewCreamVia Shutterstock

Sebelum membahas kesehatan mental terlalu jauh, kamu perlu tahu tentang pengertian kesehatan mental yang dipahami oleh dunia kesehatan saat ini. Beberapa orang mungkin punya definisi sendiri tentang kesehatan mental dan pengaruhnya dalam kehidupan seseorang sehingga salah dalam menangani gejala gangguan mental yang muncul.

Kesehatan Mental Menurut WHO

Menurut WHO, kesehatan mental adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau ketidakmampuan. Jadi orang yang sehat mentalnya mampu menyadari kemampuannya, bisa menangani stress dalam kehidupan sehari-hari, bekerja lebih produktif, dan tentu saja berkontribusi pada lingkungan sekitarnya. Kesehatan mental bisa sangat berpengaruh dalam kesejahteraan hidup mulai dari cara mengambil keputusan, cara berpikir, dan bertindak dalam menghadapi permasalahan hidup.

Alasan Pentingnya Kesehatan Mental

Tentu saja menjaga kesehatan mental cukup penting dengan berbagai alasan dibaliknya. Berikut ini beberapa alasan pentingnya kesehatan mental bagi seseorang.

1. Menjaga Pikiran Tetap Jernih

Seseorang yang memiliki mental yang sehat akan berpikir jernih dalam menangani masalah yang dihadapi dalam hidupnya. Sebaliknya, seseorang dengan mental yang kurang sehat tidak akan memiliki motivasi dalam menjalani hidup, malas merawat diri, dan tidak bisa mengambil keputusan dengan baik. Orang dengan mental yang sehat akan berkumpul dengan orang-orang positif yang akan mempengaruhi pola pikirnya yang juga akan berpengaruh pada kemampuan berpikirnya.

2. Meningkatkan Produktivitas

Pentingnya kesehatan mental berhubungan dengan produktivitas. Kesehatan mental yang baik tentu saja akan berpengaruh pada kemampuan otak untuk berkonsentrasi dan mendapatkan fokus yang baik. Orang dengan kesehatan mental yang buruk akan sulit fokus dan mudah terdistraksi dengan hal-hal kecil di sekitarnya. Tentu ini akan mempengaruhi produktivitas dalam hal pekerjaan atau hal lain yang berkaitan dengan pengembangan karirnya di masa depan.

3. Terhindar Dari Berbagai Penyakit

Berbagai riset telah membuktikan bahwa seseorang yang memiliki kesehatan mental yang buruk akan beresiko meninggal karena kanker. Beberapa gangguan mental lainnya seperti depresi juga sering dikaitkan dengan penyakit jantung koroner. Seseorang dengan mental yang kurang sehat akan rentan melakukan kebiasaan tidak sehat seperti merokok, mengkonsumsi alkohol, dan makanan yang tidak sehat sehingga menimbulkan resiko-resiko penyakit berbahaya. Ini merupakan pentingnya menjaga kesehatan mental bagi seluruh masyarakat mulai dari anak, remaja, mahasiswa, hingga dewasa, baik saat pandemi maupun tidak.

4. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Kesehatan mental yang baik akan mempengaruhi cara seseorang dalam berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini juga akan menarik orang-orang positif di sekitarnya untuk berada dalam ruang berpikir yang lebih baik dan jauh dari pemikiran pendek dan sembrono. Kesehatan mental yang baik akan mendorong lingkungan sosial jadi lebih sehat dan akan mempengaruhi kemampuan komunikasi yang lebih positif.

5. Membuat Hidup Lebih Sejahtera

Pentingnya kesehatan mental selanjutnya berkaitan dengan kesejahteraan hidup. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa ada kaitan antara kesehatan mental dengan kesejahteraan ekonomi seseorang. Kesehatan mental yang baik akan membuat seseorang mendapatkan kesejahteraan finansial lebih baik sehingga mempengaruhi aspek produktivitas di tempat kerja, kesehatan fisik yang prima, dan pendidikan bermutu yang diserap.

Penyakit Mental yang Sering Terjadi

penyakit kesehatan mental
Sumber Foto: Sasin Paraksa Via Shutterstock

Meski sering dikaitkan dengan kondisi gangguan jiwa atau mental illness, terkadang masyarakat masih enggan untuk memahami penyakit mental yang mungkin menyerang seseorang karena dianggap sebuah hal yang memalukan. Perlu adanya edukasi dan informasi terkait penyakit mental yang sering terjadi dan bagaimana penanganan yang efektif dan dukungan dari semua pihak.

Berikut ini beberapa penyakit mental yang sering terjadi tanpa disadari ataupun salah dalam penanggulangannya.

1. Penyakit mental psikotik

Penyakit mental psikotik merupakan kondisi kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami gangguan dalam membaca realita. Umumnya gejala serius yang muncul adalah gangguan halusinasi dan delusi. Saat ini penanggulangan penyakit psikosis ini bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan dan terapi kognitif untuk melatih kembali cara berpikir pengidap menjadi normal. Cara terapi dianggap lebih efektif dibandingkan dengan pemberian obat. Beberapa jenis penyakit mental psikotik yang sering ditemukan antara lain.

a. Gangguan bipolar

Gangguan bipolar adalah salah satu penyakit psikotik yang ditandai dengan perubahan emosi yang drastis. Seseorang yang menderita bipolar bisa merasakan kondisi yang sangat senang dan berubah menjadi depresif secara cepat. Beberapa gangguan bipolar yang umumnya terjadi ditandai dengan perubahan bahagia menjadi sedih, percaya diri menjadi pesimis, atau bersemangat menjadi pemalas. Belum diketahui penyebab pasti dari gangguan bipolar ini, namun hal ini merupakan dampak dari adanya gangguan senyawa alami yang berfungsi menjaga fungsi otak. Adapun factor yang membuat gangguan bipolar ini muncul pada diri seseorang bisa diakibatkan oleh genetik, interaksi sosial yang buruk, lingkungan, dan juga fisik.

b. Skizofrenia

Skizofrenia terjadi dalam jangka panjang yang menyebabkan penderita mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, serta perubahan perilaku. Penderita akan sulit membedakan kenyataan dan pikirannya sendiri. Saat ini ada lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia yang menderita skizofrenia. Menurut WHO, penderita skizofrenia beresiko mati muda dan menderita gangguan lainnya sepanjang hidupnya.

c. Depresi berat dengan gejala psikotik

Depresi berat sering juga disebut dengan gangguan depresi mayor, merupakan suatu kondisi serius yang memerlukan penanganan dan pemantauan dari dokter spesialis jiwa. Gangguan mental ini bisa mempengaruhi suasana hati dan perilaku seperti berubahnya fungsi fisik, nafsu makan, dan pola tidur. Penderita gangguan depresi mayor ini seringkali kehilangan minat pada minatnya dan sulit melakukan aktivitas harian. Penderita depresi berat ini akan membuatnya melihat, mendengar, atau meyakini hal-hal yang tidak nyata.

d. Gangguan waham

Waham adalah gangguan pikiran berupa keyakinan yang salah, tidak realistis, dan tidak bisa digoyahkan. Semua hal yang diyakini oleh pasien dalam pikirannya biasanya tidak sesuai dengan budayanya. Gangguan waham ini biasa disebut persistent delusional disorder yang secara normal tidak menunjukkan perilaku aneh sehingga penyakit ini sulit sekali dideteksi. Namun terkadang, pasien dengan gangguan waham ini bisa mengganggu aktivitas kesehariannya.

2. Penyakit mental non psikotik

Selain penyakit mental psikotik, ada pula beberapa penyakit mental non psikotik yang umumnya terjadi di banyak kasus kesehatan mental seperti:

a. Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih serta tidak peduli. Seseorang bisa dikatakan mengalami depresi jika mengalami kesedihan berlarut-larut selama 2 minggu dan memunculkan rasa putus harapan atau tidak berharga. Tentu saja depresi ini akan membuat seseorang mengalami penurunan produktivitas, gangguan interaksi sosial, dan muncul keinginan untuk bunuh diri.

Beberapa faktor yang memicu terjadinya depresi pada seseorang diakibatkan oleh:

  • Pengalaman traumatis
  • Mengidap penyakit kronis
  • Mengkonsumsi obat tertentu
  • Memiliki riwayat gangguan mental
  • Tekanan batin seperti masalah keuangan atau masalah rumah tangga

b. Fobia

Fobia merupakan rasa takut berlebihan terhadap sesuatu yang biasanya tidak membahayakan. Ketakutan akan muncul saat menghadapi situasi tertentu seperti berada di ketinggian, atau bertemu dengan hewan tertentu. Sebenarnya fobia masuk ke dalam penyakit gangguan kecemasan sehingga penderita akan mencoba menghadapi suatu kondisi dengan rasa cemas berlebihan.

Dalam perkembangannya, fobia dibagi menjadi fobia spesifik dan fobia kompleks. Fobia spesifik adalah fobia terhadap objek, hewan, situasi, atau aktivitas yang spesifik yang umumnya muncul pada masa anak-anak atau remaja. Sedangkan fobia kompleks biasanya berkembang saat dewasa yang akan dihubungkan pada rasa takut yang membuatnya sulit mendapatkan pertolongan atau takut berbicara di depan orang banyak.

c. Obsessive-compulsive disorder (OCD)

Obsessive Compulsive Disorder adalah gangguan mental yang membuat penderitanya merasa harus melakukan tindakan berulang-ulang. Jika tidak dilakukan, maka penderita akan merasakan kecemasan dan ketakutan. Meski sering terjadi pada orang dewasa, namun penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja. Umumnya, seseorang yang menderita OCD sudah memahami bahwa pikiran tersebut berlebihan namun tetap harus melakukannya dan tidak bisa menghindarinya. Ada beberapa faktor pemicu seseorang mengalami OCD ini, antara lain:

  • Menderita gangguan mental
  • Tertular dari anggota keluarga lain yang juga menderita OCD
  • Trauma peristiwa tidak nyaman di masa lalu

d. Serangan Panik

Serangan panik biasanya dialami tiba-tiba oleh seseorang dengan rasa takut atau gelisah berlebihan. Kondisi ini juga ditandai dengan debaran jantung yang semakin cepat, nafas pendek, pusing, dan otot menjadi tegang atau gemetar. Biasanya serangan panik ini berlangsung selama beberapa menit atau terkadang bisa sampai setengah jam. Serangan panik sering dirasakan pada kondisi tertentu dan akan berakhir saat situasinya menjadi lebih tenang. Namun jika serangan panik ini terjadi berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama, maka kondisi ini disebut dengan gangguan panik. Setelah mengalami serangan panik, biasanya penderita akan merasa lemas dan kelelahan, serta rasa takut traumatic yang akan membuat penderita mencoba untuk keluar dari situasi tersebut.

Tanda-Tanda Gangguan Mental

Hal yang perlu digaris bawahi oleh banyak orang tentang kesehatan mental adalah bagaimana memahami tanda-tanda gangguan mental yang bisa dideteksi sedini mungkin sehingga penanganan bisa segera dilakukan. Berikut ini beberapa tanda-tanda gangguan mental yang bisa dideteksi sebagai bagian dari pentingnya kesehatan mental bagi kesehatan.

1. Sulit Berkonsentrasi

Seseorang yang mengalami kesehatan mental yang buruk akan sulit mengingat, berkonsentrasi, atau bahkan berpikir logis. Jika kondisi ini semakin parah, maka akan mencapai tahap halusinasi, paranoid, dan tidak bisa membedakan mana kenyataan dan pikirannya sendiri.

2. Gangguan Tidur

Penderita gangguan kesehatan mental umumnya akan mengalami kesulitan tidur. Gangguan tidur bisa berupa terlalu banyak tidur, terlalu sedikit tidur, sulit tidur, atau sering bangun saat tidur terlelap. Jika gangguan tidur ini terus terjadi maka akan berpengaruh pada kondisi fisik yang lemas, sering mengantuk, dan tidak produktif.

3. Perubahan Pola Makan

Tanda gangguan mental lainnya yang bisa dilihat adalah perubahan pola makan seperti bergesernya waktu makan, kehilangan nafsu makan, atau bahkan peningkatan nafsu makan lebih dari biasanya. Kurangnya nafsu makan akan membuat penderitanya mengalami malnutrisi, kelebihan nafsu makan akan membuat obesitas.

4. Merasa Bingung, Lupa, Marah, Khawatir, atau Takut Berlebihan

Perubahan emosi yang terjadi sangat cepat dalam waktu yang cukup singkat bisa jadi tanda-tanda seseorang mengalami kesehatan mental yang buruk. Apalagi jika kondisi ini terjadi berulang-ulang dan berlebihan. Misalkan bangun dalam keadaan bersemangat namun menjelang siang menjadi sangat sedih.

5. Memburuknya Kondisi Fisik

Orang dengan kondisi mental yang kurang sehat akan merasakan nyeri dan berbagai keluhan sakit pada bagian tubuh tertentu yang disebut psikosomatik. Meski tidak terjadi perubahan fisik yang terlihat namun keluhan ini semakin tidak nyaman.

Cara Menjaga Kesehatan Mental

Setelah memahami gangguan mental apa saja yang mungkin terjadi serta pentingnya menjaga kesehatan mental seseorang, kamu bisa mencari cara untuk menjaga mental tetap sehat. Berikut ini beberapa aktivitas positif yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental.

1. Melakukan Meditasi

Meski orang dengan gangguan mental sering tidak produktif, namun pikiran yang tidak fokus akan membuat penderita sulit berdiam diri. Padahal, kegiatan berdiam diri dan melakukan kegiatan meditasi bisa menjadi cara untuk menjaga kesehatan mental. Kamu bisa sisihkan waktu beberapa menit setiap hari untuk bermeditasi. Tenangkan pikiran dan terima emosi yang saat ini kamu rasakan. Meditasi ini juga bisa digabungkan dengan aktivitas spiritual sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Meditasi secara rutin meskipun hanya beberapa menit bisa membuat mental tetap sehat.

2. Menulis Jurnal

Saat ini kegiatan menulis tangan sudah sangat jarang dilakukan oleh orang-orang. Padahal menulis jurnal setiap hari dengan tulisan tangan bisa jadi obat depresi dan memberikan ketenangan batin. Kesehatan mental bisa terjaga saat kamu menuliskan hal sederhana tentang emosi, atau kejadian tidak nyaman yang dilalui setiap harinya. Semua masalah bisa dituliskan seperti sedang bercerita dengan orang lain sehingga pikiran menjadi lebih segar dan bebas.

3. Terapkan Pola Makan Sehat

Apa yang dikonsumsi setiap hari juga mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Kamu bisa mengkonsumsi cukup karbohidrat setiap pagi untuk membangun suasana hati yang lebih positif dalam menjalani hari. Makanan lain yang mengandung protein bisa meningkatkan zat kimia di otak agar kamu bisa tetap waspada dan fokus. Pasokan lemak yang cukup dalam tubuh juga akan memberikan energi dan metabolisme yang seimbang.

4. Rutin Berolahraga

Tak perlu berdebat tentang manfaat olahraga untuk kesehatan fisik dan mental. Gerakan aktif setiap hari secara rutin akan meningkatkan harga diri, motivasi untuk hidup, dan merangsang otak untuk selalu berpikir positif. Lakukan gerakan sederhana seperti berjalan kaki atau naik turun tangga. Kegiatan fisik ini akan membuat kamu mampu meredakan stress.

5. Istirahat yang Cukup

Pentingnya kesehatan mental bagi kesehatan juga berhubungan dengan pola istirahat. Durasi istirahat yang kurang akan membuat kesehatan mental menurun. Waktu istirahat yang ideal dan terjadwal akan membuat suasana hati selalu baik dan bangun tidur dengan lebih segar. Membuat jam tidur yang terjadwal dan durasi yang cukup bisa membantu kamu menjaga kesehatan mental tetap dalam kondisi baik.

6. Menjalin Komunikasi dengan Teman dan Keluarga

Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan orang lain sebagai sebuah kebutuhan hidup. Membangun hubungan baik dengan orang lain dan komunikasi yang harmonis bisa meningkatkan kesehatan mental seseorang. Kamu bisa berbagi pengalaman positif dan mendapatkan dukungan tentang karir dan hidupmu dari orang-orang terdekat yang menyayangimu. Jadwalkan waktu tertentu untuk berkumpul bersama dengan rekan dan keluarga untuk menjaga kondisi mental tetap sehat.

Pentingnya kesehatan mental ternyata sama penting dengan menjaga kesehatan fisik. Bahkan keduanya memiliki keterkaitan yang tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Perhatikan kesehatan mental hari ini dan pastikan kamu tetap menjaga diri dengan melakukan hal-hal produktif agar kesehatan mental tetap terjaga. Jangan lupa untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan dengan menjaga kesehatan dan investasi kesehatan dengan asuransi kesehatan. Dapatkan informasi terkait finansial dan pengelolaan dana asuransi di Qoala blog ya!