Sejak tahun 2020, seluruh dunia mengalami pandemi yang diakibatkan oleh menyebarnya virus Corona. Tingkat penyebarannya tinggi dan korbannya yang cukup banyak, membuat pemerintah berusaha sekuat mungkin untuk meredam penyebaran virus ini. Usaha yang dilakukan pemerintah dimulai dari mengurangi pergerakan masyarakat sampai memberikan vaksin secara gratis. Pemberian vaksin secara gratis ini diharapkan bisa mendorong adanya lebih banyak masyarakat yang mau melakukan vaksin. Namun, karena hampir setiap obat memiliki efek samping, vaksin pun juga demikian. Dari pengalaman orang-orang, orang yang melakukan vaksin akan mendapatkan efek samping vaksin yang berbeda-beda, sesuai dengan imunitas tubuh dan jenis vaksin yang mereka dapatkan. Berikut ini penjelasan dari Qoala.

Vaksinasi COVID-19

Vaksinasi COVID-19
Sumber Foto: Viacheslav Lopatin via Shutterstock

Guna mengakhiri pandemi COVID-19 ini, maka masyarakat dunia harus kebal akan virus corona. Cara yang paling aman guna mencapai tujuan ini adalah melalui vaksinasi. Vaksin merupakan teknologi yang acapkali dapat diandalkan para manusia di masa lalu guna menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit menular.

Di dalam waktu kurang dari 12 bulan selepas awal pandemi COVID-19, beberapa tim yang terdiri atas para peneliti menghadapi tantangan untuk kemudian mengembangkan vaksin yang mampu melindungi manusia dari dampak mematikan SARS-CoV-2.

Sekarang ini tantangan yang dihadapi para peneliti adalah membuat vaksin-vaksin ini dapat tersedia buat orang-orang di seluruh pelosok dunia. Ini yang akan jadi kunci bahwa semua orang menerima perlindungan yang diharuskan.

Sebanyak 65,5% populasi di dunia sudah menerima setidaknya 1 dosis vaksin COVID-19. Kemudian, sejumlah 11,65 miliar dosis sudah diberikan secara global, dan sebanyak 8,73 juta telah diberikan tiap hari. Hanya sejumlah 15,8% orang di negara yang berpenghasilan rendah sudah menerima setidaknya 1 dosis.

Vaksinasi Covid di Indonesia

COVID-19 merupakan penyakit menular yang penyebabnya adalah sindrom pernafasan akut parah coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Kasus COVID-19 pertama yang diketahui berlokasi di Wuhan. Lokasi ini terletak di China Daratan. Penemuan di Wuhan ini terjadi pada Desember 2019. COVID-19 dipastikan telah menyebar ke negaa Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Guna memerangi pandemi COVID-19, maka harus dilakukan vaksinasi massal COVID-19 kepada seluruh WNI guna mencapai kekebalan kawanan (herd immunity), komunitas dan atau masyarakat.

Vaksinasi atas COVID-19 di negara Indonesia akan mencakup lebih dari 75% WNI secara keseluruhan atau kurang lebih sekitar 208 juta orang. Program yang satu ini dilakukan ke dalam 4 tahap, mulai dari WNI yang paling diprioritaskan hingga kepada WNI yang kurang diprioritaskan.

Tahap pertama vaksinasi COVID-19 di negara Indonesia berfokus kepada para tenaga kesehatan yang mencakup orang-orang yang kerjanya di bidang kesehatan, seperti ahli bedah, dokter, perawat, dokter gigi, bidan, pengemudi ambulans, apoteker, peneliti, asisten medis, psikolog, atau mahasiswa kedokteran.

Tahap kedua vaksinasi COVID-19 di negara Indonesia berfokus kepada para lansia (siapa pun WNI yang berusia 60 tahun ke atas) dan juga pejabat publik atau orang yang bekerja untuk publik dan acapkali berhubungan dengan orang lain, semacam pegawai BUMN, pegawai negeri, militer, polisi, pekerja ritel, guru, jurnalis, pekerja pariwisata, tokoh agama, pekerja transportasi, atau atlet.

Tahap ketiga vaksinasi COVID-19 di negara Indonesia berfokus kepada masyarakat umum yang rentan akan aspek sosial, ekonomi, atau geospasial, semacam mereka yang berdomisili di area atau lokasi yang miskin, padat, dan paling parah.

Tahap keempat vaksinasi COVID-19 di negara Indonesia berfokus pada masyarakat umum yang lainnya yang mana tergantung pada ketersediaan vaksin.

Vaksinasi atas COVID-19 di negara Indonesia adalah imunisasi massal kepada WNI yang sedang berlangsung di dalam menanggapi peristiwa pandemi COVID-19 di negara Indonesia. Pada tanggal 13 Januari 2021, program vaksinasi tersebut dimulai ketika Presiden Joko Widodo divaksinasi di area Istana Kepresidenan. Dari segi jumlah dosis yang telah diberikan, negara Indonesia menempati urutan ketiga di wilayah Asia dan kelima di dunia.

Per tanggal 8 Mei 2022 pukul 18:00 WIB (UTC+7), sebanyak 199.310.483 orang sudah menerima vaksin dosis pertama dan sejumlah 165.635.365 orang sudah divaksinasi lengkap; dan sejumlah 41.005.308 di antaranya sudah diinokulasi dengan booster dan atau vaksin dosis ketiga. Kota Jakarta memiliki persentase tertinggi atas penduduk yang sudah divaksinasi secara lengkap dengan persentase 101,08%, yang diikuti oleh Kota Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan masing-masing persentase, yakni 84,05% dan 81,38%.

Manfaat Vaksin COVID-19

Vaksin COVID-19 punya beberapa manfaat. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang didapatkan apabila seseorang ikut dalam program vaksinasi COVID-19.

  • Efektif dalam melindungi orang dari sakit parah, dirawat di rumah sakit, dan bahkan sekarat—terutama orang yang dikuatkan.
  • Anda terlindungi paling baik ketika Anda tetap up to date dengan jumlah dosis dan booster yang direkomendasikan.
  • Menawarkan perlindungan kepada orang yang memiliki COVID-19, termasuk perlindungan agar tidak dirawat di rumah sakit dari infeksi baru.
  • Membantu melindungi anak-anak dari komplikasi serius.
  • Mencapai herd immunity.
  • Mengurangi risiko penyaluran.

Apa Itu Vaksin Booster?

Apa Itu Vaksin Booster
Sumber Foto: Tobias Arhelger via Shutterstock

Vaksin booster atau vaksinasi dosis tiga adalah vaksinasi yang menggunakan jenis vaksin yang sama atau berbeda dengan vaksinasi dosis 1 dan 2. Vaksinasi ini diberikan supaya bisa mempertahankan kekebalan dan juga masa perlindungan yang diberikan oleh vaksinasi primer.

Orang-orang yang bisa menerima vaksin booster adalah mereka yang sudah berusia 18 tahun keatas, sehat, sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua setidaknya 3 bulan sebelum vaksinasi booster, memiliki KTP, memiliki tiket vaksinasi booster, dan juga tidak sedang dalam positif covid 19.

Orang-orang yang mendapatkan vaksin primer Sinovac diberi kesempatan untuk mendapatkan vaksin booster AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna. Dosis yang diberikan juga akan berbeda-beda, yaitu setengah dosis untuk AstraZeneca dan Pfizer serta satu dosis untuk Moderna. Mereka yang mendapatkan vaksin primer AstraZeneca bisa mendapatkan vaksin booster Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca.

Dosis yang diberikan untuk Moderna dan Pfizer adalah setengah dosis, sedangkan AstraZeneca adalah 1 dosis. Mereka yang mendapatkan vaksin primer Pfizer akan bisa mendapatkan vaksin booster Pfizer, Moderna dan AstraZeneca dengan pemberian dosis hanya setengah untuk Moderna dan 1 dosis untuk Pfizer serta AstraZeneca.

Mereka yang mendapatkan vaksin primer Moderna hanya bisa mendapatkan vaksin booster Moderna sebanyak setengah dosis. Vaksin primer yang menggunakan Janssen hanya bisa mendapatkan vaksin booster Moderna dengan ukuran setengah dosis. Vaksin primer Sinopharm hanya bisa mendapatkan vaksin booster Sinopharm dengan ukuran 1 dosis.

Tiket vaksinasi booster bisa Anda cek pada aplikasi JAKI. Tanda hijau dengan tulisan siap divaksinasi dosis 3 akan muncul jika Anda sudah bisa melakukan vaksin. Kalau Anda belum bisa melakukan vaksin, Anda akan menemukan tanda merah dengan tulisan belum ter jadwal vaksinasi dosis 3.
Kalau Anda belum pernah mendapatkan vaksin dan belum pernah mendaftar vaksinasi, Anda bisa mengikuti cara dibawah ini untuk melakukannya.

  • Periksa kuota vaksinasi yang sudah tersedia.
  • Buka aplikasi JAKI.
  • Masukkan NIK dan nama lengkap sesuai dengan KTP.
  • Memilih lokasi dan jadwal vaksinasi yang diinginkan.
  • Melengkapi data diri dan mengisi prescreening.
  • Menunggu proses validasi sampai muncul status siap divaksinasi.

Efek Samping Vaksin Booster

Bagi kalian yang sudah melakukan vaksin dosis 1 dan dosis 2, kini Anda juga diminta oleh pemerintah untuk melakukan vaksin booster. Ada cukup banyak vaksin booster yang disediakan oleh pemerintah Indonesia yang bisa digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Alangkah lebih baik bagi Anda yang ingin melakukan vaksin booster mengetahui terlebih dahulu efek samping yang akan Anda dapatkan dari setiap jenis vaksin yang ada. Hal ini bisa membuat Anda mengantisipasi setiap efek samping yang mungkin terjadi setelah Anda melakukan vaksin.

Gunakan juga cara-cara dibawah ini untuk mengatasi efek samping yang diberikan oleh vaksin. Berikut adalah efek samping vaksin Booster berdasarkan jenis vaksinnya yang harus Anda ketahui.

1. Efek Samping Vaksin Sinovac

Mereka yang mendapatkan efek samping dari mendapatkan vaksin corona Sinovac akan mendapatkan beberapa gejala seperti sakit kepala, nyeri sendi, mual atau bahkan muntah, lelah, demam dengan suhu diatas 37,8 derajat Celcius, gejala yang mirip dengan flu biasa, merasa menggigil selama 1 sampai 2 hari, nyeri pada lengan, dan nyeri otot.

2. Efek Samping Vaksin Pfizer

Efek samping umum yang biasa didapatkan oleh mereka yang mendapatkan vaksinasi dengan jenis Pfizer adalah nyeri atau bengkak pada tempat yang disuntik, sakit kepala, nyeri sendi, panas dingin, mual, kemerahan di bekas tempat suntikan, muntah, kelelahan, nyeri otot, diare, dan demam.
Ada lagi efek samping yang cukup jarang terjadi, setidaknya hanya satu dari 100 orang yang mengalami efek samping ini.

Efek samping yang mungkin dirasakan adalah ruam, keringat berlebih, lesu, gatal-gatal di tempat bekas suntikan, pembengkakan kelenjar getah bening, nafsu makan menurun, dan sakit di tempat bekas suntikan. Efek samping yang cukup langka terjadi adalah reaksi alergi seperti gatal-gatal dan kelemahan pada otot di satu bagian wajah. Efek samping yang sangat amat jarang terjadi dan hanya dirasakan oleh 1 dari 10000 orang adalah miokarditis dan perikarditis.

3. Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Vaksin booster dengan jenis astrazeneca bisa diberikan sebanyak setengah dosis setelah 6 bulan vaksinasi primer. Vaksinasi ini juga hanya bisa diberikan untuk mereka yang sudah berusia 18 tahun ke atas. Efek samping paling umum yang biasa dirasakan oleh mereka yang mendapatkan vaksin booster astrazeneca adalah tidak enak badan, menggigil, mual, nyeri pada bekas suntikan, lelah, sakit kepala, dan nyeri sendi.

4. Efek Samping Vaksin Moderna

Efek samping umum yang biasa dirasakan oleh mereka yang mendapatkan vaksinasi dengan jenis modern adalah sakit kepala, nyeri otot, nyeri atau bengkak pada daerah bekas suntikan, mual, muntah, lelah, nyeri pada sendi, dan demam. Efek samping yang cukup jarang terjadi adalah miokarditis dan perikarditis.

Efek samping ini memang cukup jarang dirasakan oleh penderitanya tetapi bisa terjadi setelah beberapa hari melakukan vaksinasi dosis kedua. Gejala yang biasa dirasakan adalah nyeri dada, detak jantung yang lebih cepat, dan sesak nafas. Gejala yang cukup parah yang bisa dirasakan oleh mereka yang mendapatkan Vaksinasi adalah ruam, jantung berdebar kencang, lemas, pembengkakan di area wajah dan tenggorokan, sulit bernapas, dan menggigil.

5. Efek Samping Vaksin Zifivax

Orang-orang yang mendapatkan vaksinasi Zifivax dikatakan tidak akan mendapatkan efek samping yang berat karena vaksinasi jenis ini. Efek samping yang mungkin akan dirasakan hanyalah efek samping ringan, seperti kelelahan, sakit kepala, dan demam. Penerima vaksin juga mungkin bisa merasakan rasa sakit nyeri pada bagian yang disuntik.

6. Efek Samping Vaksin Sinopharm

Vaksin Sinopharm merupakan vaksin yang cukup aman untuk digunakan sebagai vaksin booster. Reaksi yang mungkin didapatkan oleh penerima vaksin booster juga akan lebih ringan dari pada saat dilakukan vaksin primer. Efek samping yang biasa dirasakan adalah sakit kepala, nyeri otot, nyeri pada tempat suntikan, pembengkakan, dan kelelahan. Efek samping ini berada pada tingkat keparahan grade 1 sampai 2.

Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin

Efek samping vaksin COVID-19 booster itu mampu membuat tubuh menjadi tidak nyaman. Berikut ini cara mengatasi efek negatif vaksin booster tersebut,

Minum air yang cukup

Anda bisa mengurangi efek samping dari vaksin booster dengan cara meminum jumlah air yang cukup untuk tubuh Anda. Ahli kedokteran keluarga mengatakan kalau istirahat dan minum air yang cukup selama satu sampai dua hari vaksin akan membantu mempercepat penghilangan efek negatif dari vaksin. Anda juga diminta untuk menambah jumlah air minum sebelum melakukan vaksin supaya bisa mengurangi dampak dari vaksin booster ini. Anda bisa menambah sekitar 1 liter dari jumlah yang biasa Anda konsumsi. Anda bisa mempermudah konsumsinya dengan cara membeli botol air yang cukup besar untuk bisa menampung seluruh kebutuhan air.

Menghindari aktivitas berat

Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi efek samping dari vaksin adalah dengan menghindari aktivitas yang berat setelah melakukan vaksin. Anda juga diminta untuk melatih lengan Anda, sebelum melakukan vaksin. Namun, Anda harus berhenti setelah Anda melakukan vaksin dan mengistirahatkannya selama sekitar 2 hari. Terlalu sering menggerakkan lengan setelah melakukan vaksin bisa membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah.

Mempersiapkan asetaminofen dan ibuprofen

Anda bisa mengkonsumsi obat asetaminophen dan ibuprofen untuk mengatasi atau meminimalisir efek samping dari vaksin. Obat antipiretik atau analgesik, seperti obat anti inflamasi non steroid dan acetaminophen, bisa Anda gunakan sebagai obat setelah melakukan vaksinasi. Kalau Anda terkena demam selama lebih dari 48 jam setelah vaksin, maka Anda harus melakukan tes covid 19.

Menghindari alkohol

Anda bisa menghindari konsumsi alkohol untuk mengatasi atau mengurangi efek samping dari vaksin. Alkohol memang tidak akan menurunkan kekebalan tubuh, tetapi bisa menimbulkan gejala yang mirip yang berhubungan dengan vaksin. Jadi lebih baik, Anda menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan sebelum dan sesudah melakukan vaksin.

Itulah beberapa informasi kesehatan yang dapat kami berikan terkait dengan efek negatif vaksin. Efek negatif yang akan dirasakan oleh semua orang tentunya akan berbeda-beda sesuai dengan imunitas tubuh dan juga jenis vaksin yang mereka dapatkan.

Efek samping yang mungkin akan dirasakan tidak boleh membuat masyarakat menjadi takut untuk mendapatkan vaksin karena manfaat vaksin yang sangat besar. Efek negatif ini juga tidak akan bertahan terlalu lama sehingga Anda tidak perlu khawatir. Usahakan untuk melakukan vaksin sesuai dengan jadwal yang sudah dipersiapkan.

Anda bisa melihat informasi ini pada aplikasi Peduli Lindungi. Pastikan juga untuk mempersiapkan diri sebelum melakukan vaksin, seperti sarapan dan juga tidur secara cukup. Hal ini akan membantu Anda untuk mengurangi efek samping dari vaksin karena tubuh Anda dalam keadaan terbaik.

Butuh asuransi kesehatan terbaik? Bila iya, jangan lupa untuk mengecek layanan Qoala karena kami menyediakan banyak macam asuransi kesehatan.