Seperti yang kita tahu, kenyamanan serta keamanan berkendara merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Oleh sebab itu, dalam sebuah mobil ditambahkan berbagai komponen yang mendukung dua elemen tersebut. Suspensi mobil adalah salah satunya.

Komponen yang terletak di bagian bawah dekat ban ini dibutuhkan untuk meredam getaran yang diterima mobil dari permukaan jalan. Dengan diredamnya getaran membuat kondisi di dalam kabin menjadi jauh lebih nyaman sehingga pengalaman berkendara menjadi lebih menyenangkan.

Melalui ulasan ini, Qoala akan membahas mengenai suspensi mobil, mulai dari pengertian, jenis-jenis, fungsi, hingga cara membuat suspensi yang mobil empuk. Yuk, simak!

Apa Itu Suspensi Mobil?

Apa Itu Suspensi Mobil
Sumber Foto: Dmitry Kalinovsky Via Shutterstock

Suspensi mobil adalah bagian kendaraan yang memiliki fungsi utama untuk meredam getaran dan guncangan pada mobil. Bagian ini terkait dengan sasis mobil. Kebutuhan akan perangkat satu ini akan terasa ketika kamu berkendara melewati jalan yang rusak dan tidak rata.

Komponen yang terletak di antara body dan roda-roda mobil ini akan menjaga kenyamanan dan keamanan serta pengendalian alias handling selama berkendara. Sistem suspensi mobil akan menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga laju kendaraan akan tetap stabil, serta membantu cengkraman roda terhadap jalan.

Suspensi mobil yang menghubungkan body kendaraan dan roda-roda akan meredam benturan dari permukaan jalan, baik gaya ke atas atau bawah. Misalnya ketika kamu melaju di atas jalanan berbatu, jalanan rusak dan berlubang atau saat melindas polisi tidur. Bahkan, suspensi mobil modern kini sudah dapat meredam getaran yang membuat kondisi di kabin penumpang kurang nyaman.

Sistem suspensi juga berfungsi menopang serta menyeimbangkan bodi mobil, baik di saat kendaraan melaju atau dalam kondisi diam. Sesuai fungsinya, perangkat satu ini mampu mengikat rangka mobil di antara roda dan as roda. Posisinya yang langsung terhubung ke roda ini membuatnya menerima getaran yang diterima oleh roda.

Ketika ban menerima dorongan dari permukaan jalan yang tidak rata, getarannya akan diteruskan ke sistem suspensi yang terhubung langsung dengan as roda. Suspensi yang komponen utamanya adalah pegas memiliki gaya elastis pun membuat gerakan mendadak pada roda yang mengakibatkan getaran tidak mempengaruhi bodi kendaraan.

Jenis-jenis Suspensi

Suspensi mobil dibagi lagi menjadi beberapa jenis sesuai cara kerja atau jumlah pegas yang digunakannya. Berikut adalah beberapa jenis suspensi mobil yang umum digunakan saat ini:

1. Suspensi Axle Rigid

Suspensi Axle Rigid merupakan jenis suspensi mobil yang biasanya terletak di bagian belakang kendaraan. Di pasaran, jenis ini dibagi kembali menjadi dua model, yaitu axle rigid yang menggunakan pegas coil alias per dan juga axle rigid yang menggunakan pegas daun.

Kamu bisa mengetahui apakah suatu mobil menggunakan Axle Rigid dengan melihat roda bagian belakang kiri dan roda belakang kanannya. Jika kedua roda tersebut tampak dihubungkan menjadi satu menggunakan poros atau axle, maka besar kemungkinan kendaraan tersebut menggunakan suspensi jenis Axle Rigid.

2. Suspensi Double Wishbone

Jenis berikutnya adalah suspensi Double Wishbone. Ciri khas dari jenis suspensi satu ini adalah dua buah lengan atau arm yang digunakan sebagai penopang sistem suspensi. Kedua lengan tersebut disebut dengan lower arm dan upper arm.

Suspensi jenis ini mengusung desain independen yang membuat sudut geometri roda akan tetap konstan meski kendaraan berbelok cukup tajam atau pergerakan suspensi cukup jauh. Mobil yang menggunakan suspensi independen ini diantaranya adalah Hilux, Kijang hingga Fortuner.

Namun suspensi ini juga memiliki sejumlah kekurangan, seperti kebutuhan ruang untuk pemasangannya cukup besar dan juga jika ingin mengganti shock breaker (peredam kejut) akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk proses pembongkarannya.

Selain itu, bagian atas dan bawah ball joint, end tie rod serta long tie rod dari suspensi ini sering mengalami kerusakan. Namun untuk mengakali risiko satu ini, kamu bisa melakukan spooring secara berkala pada mobil. Tetapi kamu harus bisa bersabar, karena dalam pengerjaan spooringnya sendiri cukup memakan waktu.

3. Suspensi MacPherson Strut

Jika kamu menanyakan suspensi yang paling pertama dan paling banyak digunakan, mungkin jawabannya adalah adalah Suspensi Macpherson Strut. Suspensi yang ditemukan oleh Earle Macpherson ini dibandrol dipasaran dengan harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan jenis lainnya.

Alasan lain yang membuat produsen otomotif begitu menyukainya adalah komponen dan susunan sistem suspensi ini sangat sederhana sehingga mudah didapatkan. Suspensi MacPherson berbentuk tegak dengan sebuah peredam kejut yang berperan sebagai pendukung sekaligus titik pusat sudut caster mobil.

Kekurangan dari jenis ini adalah ketidakmampuannya untuk menerima beban dan perubahan pada sudut kemiringan geometri roda saat kendaraan membelok, sehingga daya cengkram ban pada aspal jalan menjadi kurang sempurna.

Pengguna Yaris, Vios, Corolla atau Avanza mungkin cukup paham mengenai kekurangan ini, karena mobil-mobil tersebut menggunakan suspensi jenis MacPherson.

4. Suspensi Rigid – Leafspring

Secara bahasa, rigid berarti kaku, penamaannya ini cukup menggambarkan seperti apa suspensi rigid ini. Jenis suspensi yang bersifat kaku ini kerap digunakan pada mobil bertipe niaga atau tipe mobil lama, biasanya dipasang pada bagian belakang.

Konstruksi dari jenis ini cukup sederhana dan tidak rumit, sehingga mudah untuk proses perawatan atau pembokaran. Umumnya, konstruksi suspensi rigid terdiri dari Axle Housing yang diikat oleh U-Bolt yang ditanam pada frame. Kelebihan dari mobil yang menggunakan suspensi jenis ini adalah memiliki ketahanan yang tinggi.

5. Suspensi Multi Link

Suspensi mobil jenis Multi Link ini merupakan pengembangan dari suspensi Double Wishbone. Desain konstruksi dari jenis ini terbilang cukup rumit dengan bagian-bagian terpisah yang dapat disatukan menggunakan sendi-sendi dan ujung komponen yang berporos pada kedua sisi arm-nya.

Konstruksi tersebut bisa dibangun sedemikian rupa berdasarkan arah gaya agar bisa diprediksi akan diterima oleh roda sebelah mana. Apakah itu benturan vertikal yang diterima mobil secara mendadak saat melewati lubang, benturan yang datang dari arah samping atau benturan-benturan lainnya.

Banyak yang mengatakan bahwa konstruksi seperti yang diusung oleh suspensi mobil jenis ini menawarkan daya cengkeram yang memberikan tingkat kontrol yang baik, sehingga mobil lebih mudah dikendalikan saat melewati jalan jelek dan rusak. Apalagi variasinya saat ini sangat beragam sehingga kamu memiliki pilihan untuk membeli yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan.

Tentu saja Suspensi Multi Link ini juga memiliki kekurangan, pertama sudah jelas konstruksinya yang rumit membuat proses perbaikannya sulit. Sehingga apabila suspensi jenis ini rusak, perbaikan atau penggantiannya akan memakan waktu yang cukup lama.

Selain itu, part dari suspensi ini masih cukup jarang ditemukan di pasaran, sehingga dari segi harga pun menjadi lebih mahal. Jadi selain mahal, kamu pun akan kesulitan menemukan part dari suspensi jenis ini.

6. Suspensi Pneumatic

Sesuai namanya, suspensi Pneumatic adalah jenis suspensi yang bekerja dengan mengandalkan sistem pneumatic. Sistem pneumatic adalah sebuah sistem yang memanfaatkan dorongan gas atau udara yang dimampatkan oleh kompresor untuk mendukung cara kerjanya.

Kelebihan dari suspensi mobil jenis ini adalah ketinggiannya yang bisa disesuaikan dari dalam kabin dengan mudah. Namun dibalik fleksibilitas yang ditawarkan, ada harga yang cukup tinggi untuk part penggantinya. Selain itu kekurangan lainnya adalah daya tahannya yang tidak terlalu bagus.

7. Suspensi Torsion Beam

Jenis suspensi mobil berikutnya adalah suspensi Torsion Beam. Jenis suspensi yang merupakan bentuk pengembangan jenis rigid ini bisa dikatakan merupakan jenis suspensi mobil yang bersifat semi-independen.

Meskipun merupakan pengembangan, namun secara bentuk jenis Torsion Beam ini berbeda dengan suspensi jenis rigid. Bahkan dari sisi sistem peredaman guncangannya pun lebih baik dan lebih empuk dibanding jenis rigid.

8. Suspensi Udara (Air Suspension)

Jenis suspensi mobil lainnya adalah jenis suspensi udara yang merupakan salah satu jenis suspensi dari hasil pengembangan yang memiliki kinerja yang cukup baik. Bahkan saking baiknya, suspensi udara digunakan untuk kelas mobil-mobil mewah, seperti mobil-mobil dari Mercedes-Benz dan Range Rover.

Pada beberapa tipe mobil mewah, pengaturan untuk sistem suspensi udara ini sudah dikomputerisasi sehingga pengendara dapat menyesuaikannya dengan sangat praktis. Selain praktis, pengaturannya pun menjadi lebih presisi.

Namun jika melihat sisi konstruksi, jelas suspensi jenis ini memiliki desain yang lebih rumit dibandingkan dengan jenis lainnya. Di sisi lain, harga suspensi jenis ini juga tidak murah.

9. Suspensi 3 Link – Rigid

Suspensi 3 Link – Rigid juga merupakan jenis suspensi mobil yang biasanya terletak di bagian belakang mobil. Ciri khas utama dari jenis ini adalah keberadaan lateral rod dan lower arm pada sistemnya. Jadi jika kamu melihat kedua part tersebut ada pada bagian suspensi, maka bisa dipastikan bahwa jenis suspensi yang digunakan oleh kendaraan tersebut adalah 3 Link-Rigid.

Konstruksinya sendiri umumnya terdiri dari sebuah coil spring, lateral rod, axle torsion arm dan juga shock absorber. Walaupun komponen penyusun sistem suspensi ini cukup banyak, namun uniknya dari sisi ukuran masih tergolong compact.

10. Suspensi Trailing Arm

Jika dilihat dari konstruksinya, mungkin kamu akan menganggap jenis suspensi satu ini sama saja dengan 3 Link – Rigid. Namun jika kamu mempelajari cara kerjanya, suspensi trailing arm ini sangat berbeda dengan 3 Link-Rigid.

Pada jenis ini, sistemnya sudah menggunakan trailing arm yang tersambung dari sisi kiri ke kanan. Persamaannya adalah posisi penggunaannya yang juga selalu ditempatkan pada bagian belakang mobil.

Komponen Suspensi

Secara garis besar ada empat komponen utama yang menyusun suspensi, yaitu pegas, lengan suspensi, shock absorber dan stabilizer. Berikut penjelasan dari masing-masing komponen tersebut:

1. Pegas

Pegas merupakan komponen suspensi mobil yang paling utama karena memiliki peran untuk menyerap berbagai getaran yang diterima melalui roda mobil. Ada 4 jenis pegas yang biasa digunakan pada suspensi mobil, yaitu pegas koil, pegas torsi, pegas daun dan pegas udara.

2. Lengan Suspensi

Komponen penyusun suspensi selanjutnya adalah lengan suspensi (arm). Komponen ini digunakan untuk menghubungkan bagian roda dan chasis mobil. Komponen ini berupa engsel yang bisa bergerak vertikal. Sehingga, saat kendaraan roda empat melewati jalanan rusak yang tidak rata, maka lengan suspensi dapat membantu roda bergerak ke atas dan ke bawah sesuai dengan gaya yang diterima roda untuk menstabilkan bodi mobil.

3. Shock Absorber

Sesuai namanya, shock absorber adalah komponen yang berfungsi untuk meredam gerakan atau guncangan tiba-tiba yang diterima mobil. Shock absorber akan membantu kerja pegas dalam meredam getaran. Hal ini akan menambah kenyamanan di dalam kabin mobil ketika kendaraan tersebut mulai bergerak naik turun.

4. Stabilizer

Komponen penyusun suspensi selanjutnya adalah stabilizer. Seperti namanya, komponen ini memiliki fungsi untuk membuat bodi mobil tetap stabil dengan membantu menyeimbangkannya. Tak hanya menyeimbangkan saat mobil mengalami guncangan, stabilizer juga membantu keseimbangan mobil saat kamu berbelok.

Fungsi Suspensi Mobil

Sudah dijelaskan di atas bahwa fungsi utama suspensi mobil adalah meredam impact atau benturan yang diterima mobil dari permukaan jalan. Baik dari tekanan ke arah atas maupun ke arah bawah. Suspensi mampu meminimalisir benturan yang terjadi ketika mobil dibawa berkendara di jalanan berlubang, jalanan berbatu, atau melindas polisi tidur.

Tak hanya itu, suspensi mobil modern kini juga memiliki fungsi untuk meredam getaran agar tidak dirasakan oleh penumpang di dalam kabin. Hal ini membuat kenyamanan mereka saat berada di dalam mobil menjadi jauh lebih baik. Fungsi sistem suspensi lainnya adalah sebagai penopang serta penyeimbang bodi mobil saat kondisi kendaraan melaju atau diam.

Letak dari suspensi mobil berada di antara roda dan as roda sehingga mengikat rangka mobil. Pemilihan posisi ini bertujuan untuk memaksimalkan peredaman getaran. Hal ini disebabkan roda merupakan bagian mobil pertama yang menerima getaran yang berasal dari permukaan jalan.

Ketika bagian roda menerima dorongan dari permukaan jalan yang tidak rata, maka getaran yang diterimanya akan diteruskan ke sistem suspensi yang terhubung secara langsung dengan as roda.

Cara Membuat Suspensi Mobil Empuk

Cara Membuat Suspensi Mobil Empuk
Sumber Foto: Corepics VOF Via Shutterstock

Jika kamu merasa kurang nyaman dengan suspensi mobilmu saat ini, kamu bisa membuatnya menjadi lebih empuk. Cara membuat suspensi empuk adalah dengan melakukan pembongkaran kaki-kaki.

Kamu bisa membawa mobil ke bengkel untuk dilakukan pembongkaran. Para teknisi bengkel akan membongkar suspensi kemudian menambahkan shock breaker. Selanjutnya mereka juga akan melakukan beberapa setting ulang sesuai kebutuhan. Terkait dengan shockbreaker, baca juga ciri shockbreaker mobil rusak di Qoala untuk menambah wawasan Anda.

Belum selesai, proses pembongkaran suspensi masih dilanjutkan dengan penambahan oli baru dan juga gas nitrogen. Fungsi oli dibutuhkan untuk mencegah per cepat berkarat dan proses pelumasan menjadi kembali maksimal.

Setelah dilakukan pembongkaran, biasanya dimensi tinggi mobil menjadi lebih pendek. Meskipun terkesan lebih ceper, per yang menahan kendaraan tersebut akan cukup untuk membuat performa suspensi mobil menjadi lebih empuk.

Itulah beberapa hal mengenai suspensi mobil, mulai dari hal mendasar yaitu pengenalan apa itu suspensi mobil hingga cara membuat suspensi mobil empuk. Bagi kamu yang memiliki mobil, pengetahuan akan setiap bagian kendaraan seperti suspensi ini akan membantumu merawat kendaraan kesayangan agar lebih awet dan berumur panjang. Terakhir, jangan lupa kunjungi Qoala App untuk mendapat informasi tentang asuransi mobil, ya!