Sebuah mobil terdiri dari berbagai komponen penyusun untuk membuatnya dapat bekerja dengan baik dan nyaman digunakan. Diantaranya adalah kondensor yang terdapat pada sistem pendingin AC. Kondensor mobil menjadi salah satu bagian penting yang dalam kinerja sistem AC, sehingga membuat udara dingin berhembus dan kabin menjadi lebih sejuk.

Qoala akan memaparkan mengenai kondensor mobil secara lengkap, mulai dari pengenalan komponen, letak, fungsi, cara kerja hingga mengenal ciri-ciri kerusakan dan cara perawatannya. Jika kamu cukup concern terhadap kenyamanan berkendara, maka kamu harus menyimak tulisan ini hingga selesai, agar kamu dapat menjaga bagian kondensor dengan lebih baik.

Apa itu Kondensor Mobil?

Apa itu Kondensor Mobil
Sumber foto: Orlov Alexsandr Via Shutterstock

Kondensor mobil merupakan salah satu komponen penyusun mobil yang ada di antara kisi-kisi dan radiator pendingin mesin. Komponen yang dapat mengubah freon dalam bentuk gas ke bentuk cair ini terdiri dari lembaran-lembaran timah yang setiap lembarnya diberi kertas parafin dan digulung dengan ketat sehingga menjadi silinder kecil.

Secara umum, fungsi kondensor mobil adalah untuk menurunkan suhu pada refrigerant (freon) dengan melakukan proses kondensasi. Ketika suhu telah didinginkan, maka refrigerant yang awalnya berbentuk gas akan berubah menjadi cairan bersuhu dingin yang kemudian akan melewati proses selanjutnya dan dikeluarkan melalui blower AC mobil.

Jika dirangkum, urutan cara kerja AC mobil hingga bisa mengeluarkan udara dingin adalah sebagai berikut:

  1. Kompresor AC akan melepas freon yang telah dikompresi dalam wujud gas, proses kompresi membuat gas freon ini memiliki temperatur dan tekanan yang tinggi. Freon gas bertekanan dan panas ini kemudian menuju ke kondensor AC.
  2. Pada kondensor, panas yang dibawa freon akan diserap sehingga wujud freon yang awalnya dalam wujud gas akan berubah menjadi cair, perubahan bentuk zat ini yang disebut dengan kondensasi. Kondensor akan dibantu oleh kipas dalam proses menyerap panas tersebut dengan cara meniupkan udara melalui sirip-sirip kondensor.
  3. Setelah melewati kondensor, freon cair akan disalurkan ke receiver dryer untuk disaring sehingga udara lebih bersih dan segar. Kemudian udara tersebut akan masuk ke katup ekspansi, disini freon akan diubah kembali menjadi bentuk gas. Selanjutnya, udara masuk ke evaporator dan akan didistribusikan ke dalam kabin menggunakan blower.

Jika kamu memperhatikan cara kerja sistem AC di atas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi dan peran dari kondensor mobil adalah untuk menyerap panas pada freon yang berasal dari kompresor, sehingga menjadi lebih dingin. Selain itu, kondensor juga mengkonversi bentuk freon tersebut dari gas menjadi cair.

Mengingat perannya yang cukup penting dalam sistem AC mobil, maka perawatan kondensor mobil juga perlu diperhatikan. Perawatan bertujuan untuk mencegah berbagai kerusakan yang mungkin terjadi pada kondensor yang akan berdampak pada panasnya hawa di dalam kabin sehingga kenyamanan di dalam mobil pun terganggu.

Letak Kondensor Mobil

Seperti disinggung tadi, posisi kondensor berada di bagian depan radiator mobil, tepatnya diantara kisi-kisi mobil dan radiator. Kamu bisa langsung melihat bagian kondensor dengan membuka grill depan mobil.

Posisi ini membuat kondensor bisa dimasuki oleh banyak kotoran dan debu dari luar sehingga membuat komponen tersebut kotor atau tersumbat. Hal ini merupakan salah satu penyebab gangguan pada kondensor yang membuatnya tidak bisa bekerja menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Fungsi Kondensor Mobil

Dari pemaparan diatas sudah dijelaskan mengenai fungsi kondensor mobil yang diketahui masyarakat secara umum. Namun, jika dilihat secara khusus, kondensor mobil memiliki beberapa jenis fungsi, yaitu sebagai sistem pendingin, sistem pengapian, dan sistem refrigerasi. Berikut penjelasan dari masing-masing fungsi tersebut:

1. Sistem Pendingin

Seperti dijelaskan pada fungsi umum kondensor tadi, bahwa perangkat ini merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk menyerap kalor atau panas refrigerant (freon) pada sistem pendingin. Dengan diserap panasnya, freon akan diubah dari bentuk gas menjadi wujud cair. Peristiwa perubahan wujud gas jadi cair ini disebut kondensasi, oleh karena itu nama komponen ini adalah kondensor.

Pada proses kondensasi, media yang digunakan adalah adalah udara atau angin. Peranan udara pada proses ini dibutuhkan sebagai media pendingin. Oleh karena itu, dalam pelepasan panas ini kondensor mobil akan dibantu oleh kipas yang dapat menghembuskan udara.

Secara kesatuan sistem pendingin mobil, tak hanya kondensor namun sinergi antar semua komponen AC dibutuhkan untuk membuat panas bisa diolah dengan optimal. Ketika semua komponen pada sistem pendingin ini menjalankan fungsinya dengan normal, maka udara yang dihembuskan AC ke kabin akan dingin.

2. Sistem Pengapian

Selain pada sistem pendingin, kondensor juga punya peranan pada sistem pengapian. Fungsi kondensor pada sistem pengapian adalah menyerap loncatan bunga api pada breaker point yang ada di platina. Kondensor menghasilkan kenaikan tegangan pada koil sekunder dan kondisi platina mobil pun lebih terjaga dari risiko aus.

3. Sistem Refrigerasi

Pada sistem refrigerasi, kondensor berfungsi sebagai alat yang menghasilkan kondensasi alias perubahan wujud gas ke cair dari refrigerant yang disalurkan oleh kompresor bertekanan serta bersuhu tinggi. Kondensor akan menyerap panasnya sehingga refrigerant atau freon memiliki suhu yang lebih dingin.

Cara Kerja Kondensor Mobil

Setelah kamu mengetahui peranan kondensor pada beberapa sistem yang ada di mobil, maka ada baiknya kamu juga mengetahui tentang cara kerja alat satu ini pada sistem-sistem tersebut.

1. Sistem Pengapian

Saat platina dalam keadaan menutup, kondensor akan mengalirkan arus primer yang datang dari baterai ke arah massa baterai dan kumparan sekunder. Sedangkan saat platina terbuka, arus listrik akan dialirkan ke kondensor, sehingga mencegah timbulnya percikan bunga api.

2. Sistem Refrigerasi

Pada sistem refrigerasi, kondensor bekerja dengan 2 cara, yaitu konveksi alamiah dan konveksi paksa. Pada konveksi alamiah, sistem hanya mengandalkan angin yang berhembus dari luar mobil, sehingga laju aliran udara yang melewati kondensor sangat rendah. Sementara pada konveksi paksa, pendinginan dilakukan juga dengan bantuan kipas angin atau sejenisnya.

3. Sistem Pendingin

Pada sistem pendingin, cara kerja kondensor ini adalah dengan mengubah gas menjadi cair. Freon yang dipompa oleh kompresor ke sistem pendingin akan disalurkan menuju kondensor dalam bentuk gas bertekanan tinggi dan cukup panas. Kondensor yang dibantu kipas akan membuang panas sehingga freon berwujud gas berubah bentuk menjadi cair.

Ciri-ciri Kondensor Mobil Rusak

Ketika kondensor tak berfungsi, tentu saja akan mengurangi kenyamanan berkendara karena suhu di kabin akan panas, terutama ketika kamu menjalankan mobil dengan kecepatan rendah atau saat berhenti.

Oleh karena itu, penting untuk para pemilik mobil mengetahui tanda-tanda kerusakan kondensor, sehingga bisa mencegah masalahnya bertambah parah. Nah berikut adalah 3 tanda yang bisa jadi indikator kondensor mobil rusak.

1. AC tidak dingin dan tak ada kebocoran pada selang

Jika AC dirasa tidak dingin namun kamu tak menemukan adanya kebocoran freon pada selang atau bagian saluran sistem AC yang terlihat lainnya, maka hal tersebut bisa menjadi salah satu indikator kerusakan pada kondensor. Lalu, bagaimana caranya kamu dapat mengetahui selang bocor atau tidak?

Caranya cukup mudah, kamu tinggal lakukan pengecekan pada sepanjang selang saluran sistem AC. Jika kamu menemukan ada rembesan yang dipenuhi debu atau bekas oli kompresor menetes, maka selang tersebut bocor. Hal tersebut karena bagian bocor pada selang membuat oli kompresor rembes atau menetes keluar. Jika kamu tidak menemukan adanya rembesan oli kompresor, maka bisa dipastikan bahwa saluran aman.

Atau, kamu bisa menguji kebocoran menggunakan air sabun. Caranya juga sederhana, yaitu dengan melumasi selang atau saluran sistem AC lainnya menggunakan air sabun, kemudian hidupkan AC. Seperti yang kita tahu bahwa di dalam sistem AC ada udara yang mengalir. Jika ada kebocoran, udara tersebut akan keluar dari bagian yang bocor dan berhembus pada air sabun sehingga memunculkan gelembung. Artinya, ketika kamu melihat gelembung-gelembung saat AC dihidupkan, maka selang tersebut mengalami kebocoran.

Jika setelah memeriksa kebocoran selang menggunakan dua cara di atas dan tidak menemukan adanya tanda kebocoran namun AC tidak dingin, maka kamu bisa mencurigai bahwa kerusakan ada pada bagian kondensor.

2. Perbedaan tekanan selang high dan low yang signifikan

Selang high adalah selang yang menghubungkan antara kompresor dan kondensor, sementara selang low adalah selang yang berada setelah evaporator. Pada kedua selang tersebut terdapat nipple yang berfungsi untuk mengecek besar nilai tekanan.

Jika kondensor mobil tersumbat, freon akan tertahan dan tak bisa mengalir ke kondensor. Hal ini akan membuat nipple mendeteksi tekanan tinggi di selang high. Karena tidak mengalir ke kondensor yang artinya juga tidak mengalir ke evaporator, maka nipple di selang low akan mendeteksi tekanan yang sangat rendah.

Oleh sebab itu, jika kamu menemukan adanya perbedaan tekanan yang cukup jauh antara selang high dan low, maka bisa jadi kondensornya mengalami penyumbatan. Selain perbedaan tekanan, gangguan semacam ini juga akan menyebabkan kompresor terus nyala dan mati dalam waktu yang cepat.

3. Terdapat tanda kebocoran pada kondensor

Seperti pada selang AC, kamu juga bisa melihat tanda yang sama ketika kondensor bocor, yaitu rembesan oli kompresor. Jika jenis mobilmu memungkinkan untuk melihat bagian kondensor dari sela-sela grill, kamu bisa mengecek kebocoran perangkat tersebut dengan mudah. Jika kering maka komponen tersebut bisa dikatakan baik-baik saja, tetapi jika terlihat adanya rembesan, maka ada kebocoran yang terjadi.

Namun untuk mengetahui dengan lebih akurat, kondensor harus dilepas terlebih dahulu untuk dicek kondisinya. Pengecekan biasanya dilakukan dengan merendam kondensor ke dalam air kemudian diberi angin bertekanan.

Namun proses ini tidak dapat dilakukan dengan sembarangan, karena kamu perlu menguras dan melepas sistem AC mobil. Jadi ada baiknya kamu percayakan saja pada bengkel AC mobil untuk melakukannya. Mereka mungkin akan menyarankan penggantian jika kebocoran sudah parah. Untuk harga kondensor mobil sendiri cukup bervariasi, untuk jenis OEM dapat mencapai Rp2-4 juta rupiah.

Penyebab Kondensor Mobil Rusak

Setelah mengetahui ciri-ciri kondensor mobil rusak,kamu perlu tahu apa penyebabnya agar bisa mencegah komponen ini mengalami kerusakan. Langsung saja, berikut adalah masalah serta penyebab kerusakan yang paling umum pada kondensor mobil:

1. Kondensor Bocor

Tak hanya kondensor, rata-rata komponen pada sistem AC mobil rentan mengalami kebocoran. Bagian yang paling sering bocor adalah pipa sambungan yang menghubungkan antara kondensor dengan komponen lain pada sistem AC mobil. Ketika masalah ini terjadi, proses penyaluran udara terganggu sehingga suhu udara yang dihembuskan terasa panas.

Sementara itu, untuk kondensor, kebocoran biasanya disebabkan oleh kebiasan buruk yang selalu kamu lakukan selama mengemudi. Misalnya, terlalu sering membuka dan menutup kaca mobil saat kondisi AC menyala. Dibukanya kaca mobil akan membuat debu dan kotoran lainnya yang dibawa oleh udara luar masuk ke dalam kabin dan terhisap oleh AC mobil. Debu tersebut dapat terus masuk dan mencapai bagian kondensor, kotoran yang menumpuk akan memicu kondensor mudah bocor.

Kerikil juga bisa jadi penyebab kondensor bocor. Pasalnya, batu berukuran kecil yang mungkin terpental dan mengenai kondensor AC mobil bisa menyebabkan lubang pada komponen ini.

Perlu dicatat, kebocoran akan mengganggu kinerja kondensor baik itu kebocoran besar maupun yang kecil sekalipun. Jadi jangan anggap sepele hal ini, ketimbang harus memperbaiki atau mengganti dengan harga yang relatif mahal, lebih baik mengurangi kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan kebocoran pada kondensor.

2. Kondensor Tersumbat

Selain memicu kebocoran, debu dan kotoran yang masuk ke kondensor mobil juga bisa menyebabkan komponen tersebut tersumbat. Meskipun kecil, debu juga bisa mengancam kesehatan mobi. Jika debu dan kotoran tersebut dibiarkan menumpuk, kemungkinan besar kondensor mobil akan tersumbat, karena itu rutinlah dibersihkan.

3. Overheat

Overheat adalah kondisi ketika suhu dari suatu alat atau komponen sangat panas melebihi yang bisa dia terima. Biasanya komponen seperti kondensor mobil akan memanas seiring penggunaan. Namun ada beberapa kondisi juga yang membuat pemanasan terjadi terlalu cepat sehingga menyebabkan overheat.

Nah beberapa hal atau kondisi yang dapat menyebabkan kondensor overheat, di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Kipas yang membantu kerja kondensor untuk mendinginkan refrigerant tidak berfungsi
  2. Penumpukan kotoran pada Kondensor mobil
  3. Oli kompresor terlalu banyak melebihi kebutuhan
  4. Cairan freon terlalu banyak melebihi kebutuhan
  5. Melemahnya putaran visco fan radiator

Kamu dapat mencegah overheat dengan memasang tambahan kipas (extra fan). Selain untuk mencegah overheat, menambahkan extra fan juga dapat membantu mempercepat proses pendinginan.

4. Kondensor Sudah Terlalu Lama Digunakan

Sudah sewajarnya setiap barang memiliki umur operasionalnya masing-masing, termasuk kondensor mobil milikmu. Tak perlu dipertanyakan lagi, bahwa kondensor yang sudah tua tidak akan bekerja sebaik kondensor baru. Sistem hembusan komponen ini akan berangsur-angsur menurun seiring lamanya penggunaan.

Jadi bisa dibilang, umur kondensor mobil yang tua adalah salah satu penyebab komponen ini rusak. Jika kamu merasa kondensor sudah terlalu usang, ada baiknya kamu segera menggantinya dengan yang baru, sehingga putaran angin lebih maksimal, sistem AC dapat bekerja sebagaimana mestinya dan suhu di dalam kabin tetap terjaga.

5. Karat

Penyebab kerusakan kondensor lainnya adalah karat. Kondensor biasanya akan berkarat karena banyak kotoran yang menumpuk di dalamnya. Karat juga bisa muncul karena adanya tetesan air yang timbul selama proses pendinginan.

Dari kelima penyebab kerusakan di atas, bisa kita lihat debu atau kotoran lain yang masuk dan menumpuk pada kondensor merupakan penyebab paling utama. Maka dari itu, membersihkan kondensor dari debu yang menempel harus menjadi rutinitas para pemilik mobil.

Cara Merawat Kondensor Mobil

Cara Merawat Kondensor Mobil
Sumber foto: Prostock-studio Via Shutterstock

Seperti yang sudah sering disebutkan di atas bahwa kondensor yang rusak akan menjadi penyebab AC mobil tidak dingin, sehingga mengurangi kenyamanan berkendara. Demi menghindari hal tersebut kamu bisa melakukan cara merawat kondensor sebagai berikut ini:

1. Bersihkan Kondensor Secara Berkala

Debu yang menumpuk merupakan penyebab utama kerusakan kondensor. Oleh karena itu, bersihkanlah kondensor secara rutin sebagai bagian dari perawatan untuk mencegah komponen utama sistem AC ini rusak.

Kamu bisa membuka gril mobil sehingga terlihat bagian kondensor, bersihkan debu yang menempel dengan sikat gigi secara lembut dan hati-hati. Jika kamu menemukan ada kerikil atau benda lain yang menyangkut, segera ambil dengan bantuan tusuk gigi.

2. Jangan Membuka Jendela Saat AC Menyala

Tak jarang kerusakan kondensor kendaraan disebabkan oleh kebiasaan burukmu selama berkendara. Salah satunya adalah sering membuka jendela saat kondisi AC menyala. Kebiasaan ini akan membuat debu dan kotoran lain masuk bersama udara lewat jendela da terhisap oleh AC. Debu tersebut akan terus masuk ke sistem AC, termasuk kondensor.

3. Jangan Terlalu Lama Mematikan AC

AC mobil yang terlalu lama tidak digunakan malah cenderung lebih cepat rusak. Pasalnya, ketika AC tidak dibiarkan beroperasi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan fan belt mengering, sehingga kipas tidak bisa berfungsi dengan baik.

4. Bersihkan Kabin Mobil secara Rutin

Tak hanya eksterior yang perlu dibersihkan, bagian dalam mobil pun perlu kamu bersihkan secara rutin. Hal ini bisa mencegah debu dan kotoran yang ada di kabin terhisap ke sistem AC dan menjadi penyebab penyumbatan. Tak perlu terlalu repot, pembersihan bisa kamu lakukan dengan mengelap bagian-bagian interior secara rutin.

5. Tidak Merokok di Dalam Mobil

Kepulan asap rokok di dalam mobil bisa terhisap ke dalam sistem AC dan mengganggu sirkulasi udara. Nikotin yang menempel di kabin juga dapat ikut diputar oleh AC sehingga berpotensi membahayakan. Oleh karena itu, kebiasaan merokok di dalam mobil mungkin perlu dikurangi, terutama pada kondisi AC menyala.

7. Melakukan Servis Berkala

Cara terakhir untuk merawat kondensor mobil adalah dengan rutin melakukan servis secara berkala di bengkel AC mobil terdekat. Tak hanya kondensor, servis ini juga ditujukan untuk mengecek setiap komponen pada sistem AC mobil dalam keadaan baik dan aman digunakan.

Itulah ulasan lengkap tentang otomotif terkait kondensor mobil yang perlu kamu tahu. Dapat dilihat secara fungsi, komponen satu ini berperan cukup penting di dalam sistem AC, sehingga perlu mendapatkan perhatian agar tidak mengalami kerusakan. Cek, asuransi mobil terbaik jangan lupa ya!