Apa itu uang pertanggungan Asuransi Prudential? Dan bagaimana cara mencairkannya? Pertanyaan ini sering dilontarkan para calon nasabah asuransi prudential yang ingin membeli salah satu produk asuransi tersebut.

Uang pertanggungan sendiri merupakan sejumlah uang yang dapat Penanggung bayarkan berdasarkan Klaim yang Pemegang Polis ajukan sesuai dengan Syarat dan Ketentuan Polis. Kira-kira bagaimana cara mendapatkan uang pertanggungan asuransi prudential itu sendiri? Berikut penjelasan lengkapnya yang telah dirangkum oleh Qoala.

Sekilas Tentang Asuransi Prudential

Sekilas Tentang Asuransi Prudential
Sumber Foto: Nattakorn_Maneerat Via Shutterstock

Seperti yang diketahui, prudential adalah perusahaan asuransi swasta yang cukup ternama di Indonesia. Sebagai salah satu penyedia layanan asuransi terbesar, Prudential menyediakan berbagai pilihan produk asuransi sesuai kebutuhan dan kondisi nasabahnya. Beberapa contoh produk asuransi yang ditawarkan oleh perusahaan ini, antara lain, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, dan asuransi jiwa.

Prudential sendiri telah didirikan sejak 1995, perusahaan ini tergabung dalam grup jasa finansial asal Inggris, Prudential plc. Dengan pengalaman panjang yang dimilikinya, Prudential berhasil meraih berbagai penghargaan bergengsi di industrinya, termasuk salah satunya ESEA di tahun 2015. Didapatkannya penghargaan tersebut tentu membuat tingkat kepercayaan nasabah akan perusahaan ini menjadi jauh lebih tinggi lagi.

Dalam menjalankan usahanya di bidang asuransi jiwa, Prudential sudah mengantongi izin berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 241/KMK.017/1995 juncto (jo) Surat Menteri Keuangan Nomor S.191/MK.6/2001 juncto Surat Menteri Keuangan Nomor S.614/Mk.6/2001 juncto Surat Menteri Keuangan Nomor S-9077/BL/2008.

Sementara, izin usaha unit syariah Prudential diperoleh lewat SK Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP.167/KM.10/2007. Tak selesai sampai di situ, Prudential juga sudah terdaftar sebagai anggota resmi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).

Adapun beberapa keunggulan dari produk-produk asuransi prudential, diantaranya:

  1. Variasi Produk

Nama besar yang disandang Prudential di industri asuransi tidak datang begitu saja. Dengan pengalaman yang panjang, perusahaan ini juga menawarkan banyak pilihan layanan asuransi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan nasabahnya.

Setidaknya terdapat 12 jenis produk asuransi yang disediakan oleh Prudential dengan manfaat perlindungan dan keuntungan yang beragam. Mulai dari asuransi tradisional, unggulan, sampai berbasis syariah, semuanya disediakan oleh perusahaan ini. Jadi, nasabah pun tidak lagi repot mendapatkan seluruh jenis perlindungan asuransi yang dibutuhkan karena semuanya tersedia dalam Prudential Asuransi.

  1. Mendapat Dukungan dari Agen Asuransi Profesional

Guna menjaga kualitas layanan dan loyalitas nasabah, Prudential didukung oleh agen asuransi profesional yang siap setiap waktu melayani kebutuhan nasabah. Karena keunggulan inilah tidak mengherankan jika perusahaan ini mampu terus menawarkan layanannya sampai puluhan tahun dengan jumlah aset mencapai lebih dari 15 triliun Rupiah.

  1. Memakai Sistem Investasi

Asuransi Prudential memakai sistem investasi pada pembayaran preminya. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan pihak nasabah karena risiko kehilangan dana yang sudah dibayarkan sebagai premi tidak akan terjadi saat tidak ada proses pengajuan klaim perlindungan.

  1. Adanya Kartu PHS

Menggunakan kartu PHS, nasabah Asuransi Prudential mampu berobat atau mendapatkan perawatan di mitra rumah sakit Prudential dengan lebih mudah. Cukup dengan menunjukkan kartu tersebut, nasabah bisa langsung melakukan klaim perlindungan asuransi kesehatan sesuai dengan ketentuan pada polis.

Apa Itu Uang Pertanggungan Asuransi Prudential?

Uang pertanggungan asuransi prudential adalah total jumlah uang yang akan dikeluarkan atau dibayarkan oleh penanggung (perusahaan asuransi). Uang tersebut diberikan pada saat tertanggung (pemegang polis) mengajukan klaim sesuai dengan risiko yang dijamin dalam perjanjian dalam polis atau program asuransi.

Secara umum, resiko ini dikarenakan terjadinya kejadian yang dijamin dalam asuransi, atau memenuhi syarat untuk tertanggung mengajukan klaim. Sementara itu, pengertian asuransi sendiri merupakan produk proteksi finansial yang bekerja dengan cara mengalihkan resiko dari nasabah (pihak tertanggung) kepada perusahaan asuransi (pihak penanggung).

Perlu diketahui, UP merupakan satu dari banyak istilah yang sebaiknya dipahami seseorang sebelum membeli produk asuransi.

Cara Menghitung Uang Pertanggungan Asuransi Prudential

Setiap nasabah asuransi tidak akan selalu mendapatkan jumlah UP yang sama. Karena, UP yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Ketika akan membeli asuransi jiwa, ada baiknya kamu sudah memperhitungkan berapa UP yang kamu butuhkan. Ada beberapa metode untuk mengetahui jumlah UP yang ideal, yaitu:

  1. Metode human life of value

Pada metode ini, uang pertanggungan mutlak dihitung berdasarkan pendapatan bulanan dikali dengan lama dana tersedia untuk menopang hidup. Perhitungan ini dilakukan tanpa memperhatikan faktor bunga maupun pertumbuhan dana jika uang tersebut disimpan dalam produk simpanan di perbankan.

Sebagai contoh, Eko (35 tahun) memiliki penghasilan bersih Rp 5 juta setiap bulannya, istrinya merupakan ibu rumah tangga. Mereka memiliki satu orang anak yang berusia 9 tahun.

Jika Eko ingin menghitung UP dengan metode human life value dan memilih jangka waktu proteksi selama 5 tahun, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

Penghasilan bersih x 12 bulan x jangka waktu proteksi

Rp5 juta x 12 x 5 tahun = Rp300 juta

  1. Metode income based value

Metode ini menghitung UP dengan memperhitungkan besarnya bunga atau return jika uang yang diterima disimpan dalam produk simpanan perbankan. Mengambil dari contoh kasus Eko yang tadi, maka perkiraan perhitungan dengan metode ini adalah:

(Penghasilan bersih x 12 bulan) / persentase imbal hasil

(Rp5 juta x 12) / 6% = Rp1 miliar

Mengapa dibagi dengan 6 persen? Karena jika UP diterima, maka dana tersebut ditempatkan pada instrumen investasi pendapatan tetap.

Misalnya seperti ORI (Obligasi Ritel Indonesia), investasi reksadana pendapatan tetap, jadi bukan pada deposito.

Secara historis, ORI memiliki kinerja setahun pada kisaran 6-8 persen. Jadi, uang sebesar Rp1 miliar akan menghasilkan Rp5 juta setiap bulannya karena Rp1 miliar x (6% / 12) = Rp5 juta.

  1. Metode financial needs based value

Besar uang pertanggungan memiliki kisaran minimal sama dengan besarnya uang kebutuhan tertentu saat ini (present value) dikali dengan 150 persen. Sedangkan jumlah maksimal adalah sebesar uang di masa mendatang (future value) dikali dengan 80 persen.

Maka, metode ketiga ini mutlak dikombinasikan dengan investasi yang dilakukan untuk mencapai kebutuhan keuangan di masa mendatang (future value) dari kebutuhan keuangan tersebut.

Metode Financial Needs Based Value, maka pertanggungan asuransi jiwa digunakan untuk memproteksi biaya pendidikan kelak jika kepala keluarga meninggal.

Misalnya, biaya pendidikan di universitas sekarang adalah Rp200 juta, maka sembilan tahun lagi biaya pendidikan menjadi sekitar Rp550 juta dengan perkiraan kenaikan 12 persen setiap tahunnya.

Jadi, uang pertanggungan untuk memproteksi biaya pendidikan adalah sebesar Rp550 juta. Atau, jika ingin lebih murah bisa memilih jumlah pertanggungan Rp275 juta. Namun wajib disertai dengan kombinasi investasi pada reksadana saham sebanyak Rp 250 ribu setiap bulannya, yaitu dengan target return minimal sebesar 18 persen per tahun.

Contoh lain:

Budi, seorang ayah berusia 30 tahun memiliki 2 orang anak masing-masing berusia 3 dan 1 tahun. Penghasilan bersih yang diterimanya Rp 10 juta per bulan. Jika suatu hari Budi meninggal dunia, maka UP yang diberikan kepada keluarganya sebesar.

  1. Dihitung berdasarkan human life based, yaitu:

Rp 10.000.000 x 12 x 3 = Rp 360.000.000

* Note : perkalian 3 adalah estimasi waktu dimana gaji sebesar Rp 10 juta akan Budi terima selama 3 tahun.

  1. Dihitung berdasarkan income based, yaitu:

(Rp 10.000.000 x 12) / 5,5% = Rp 2,18 Miliar

* Dibagi 5,5% karena nilai ini merupakan estimasi suku bunga investasi pendapatan tetap, seperti obligasi, reksa dana, maupun deposito.

  1. Dihitung berdasarkan financial needs based, yaitu:

Digunakan untuk memproteksi biaya pendidikan anak Budi sampai ke bangku perkuliahan. Misalnya, biaya kuliah di universitas negeri adalah Rp 250 juta, maka 10 tahun kemudian menjadi Rp 600 juta dengan asumsi kenaikan 10% per tahun.

Maka, total uang pertanggungan untuk dana pendidikan 2 orang anak Budi kurang lebih Rp 1,5 Miliar.

Cara Mendapatkan Uang Pertanggungan Asuransi Prudential

Untuk mendapatkan uang pertanggungan ini, kamu perlu melakukan klaim asuransi prudential terlebih dahulu. Cara klaim Asuransi Prudential dibedakan menjadi tiga metode, yaitu cashless, reimbursement, dan klaim meninggal dunia. Berikut penjelasan dari ketiga cara klaim asuransi Prudential tadi:

  1. Klaim Cashless

Dengan cashless payment, biasanya nasabah akan mendapatkan kartu yang nantinya bisa langsung dipakai di rumah sakit. Penggunaannya pun pada umumnya cukup digesek saja.

Metode pembayaran seperti ini akan memudahkan nasabah untuk menikmati manfaat yang menjadi haknya. Bahkan, ada beberapa situasi yang tidak harus mengirimkan klaim tertulis lagi. Meski demikian, kamu perlu memperhatikan beberapa ketentuan di bawah ini.

  • Jika kamu atau keluarga wajib melakukan rawat inap di rumah sakit, pastikan kamu telah memilih rekanan rumah sakit Prudential yang sudah terdaftar secara resmi.
  • Menghubungi pelayanan medis Prudential yang aktif 24 jam untuk melakukan laporan klaim. Laporan tersebut ditambah dengan verifikasi nomor kartu peserta nasabah yang sudah dimiliki.
  • Mengumpulkan dokumen lengkap seperti KTP/Akta Lahir kepada petugas administrasi rumah sakit dalam kurun waktu 1×24 jam.
  • Setelah semua berkas terpenuhi, pihak Prudential Indonesia akan membayar perawatan kamu dalam bentuk nontunai. Ada pula catatan khusus bahwa jika terdapat selisih dari total perawatan dengan jumlah manfaat yang diterima, nasabah wajib membayarkan sisanya sebelum selesai melakukan rawat inap.

Sementara bagi kamu yang ingin mengajukan klaim asuransi rawat jalan khususnya dalam situasi darurat kecelakaan, ini dia hal-hal yang harus diperhatikan.

  • Tidak semua manfaat asuransi rawat jalan diterima secara non tunai, jadi pastikan kamu sudah mengetahui manfaat tanggungan yang akan diterima dan rekanan rumah sakit yang tersedia.
  • Hanya pada saat melakukan rawat jalan darurat kecelakaan, pastikan kamu menunjukkan kartu peserta nasabah pada petugas UGD (Unit Gawat Darurat) supaya proses verifikasi lebih mudah.
  • Jika klaim kamu sesuai dengan persyaratan namun tidak dapat melakukan proses pembayaran nontunai, kamu dapat melakukan jalur pembayaran secara reimbursement.
  1. Klaim Cashless Payment di rumah sakit luar negeri

Bagi yang ingin menjalani perawatan inap di rumah sakit luar negeri, prosesnya jauh berbeda dengan sebelumnya. Klaim ini dikhususkan untuk nasabah PRUPrime Healthcare (PPH). Inilah cara klaim asuransi Prudential khusus luar negeri.

  • Kamu harus menghubungi administrator pihak ketiga (TPA) sebelum menjalani perawatan dalam kurun waktu 2×24 jam. Pastikan status polis tidak mengalami masa tenggang, mengetahui rumah sakit rekanan yang dituju, memberikan informasi tentang perawatan yang sudah diberitahukan sebelumnya, dan masa tunggu perawatan telah selesai.
  • Petugas administrasi akan melakukan verifikasi dan memberikan hasilnya melalui e-mail nasabah. Isi email tersebut berupa dokumen yang harus diisi dan dikirimkan kembali dengan scan paspor nasabah.
  • Setelah tahap berikutnya lancar, pihak TPA akan memberikan konfirmasi terkait jadwal perawatan dan rumah sakit yang akan dituju.
  • Pada aturan administrasi di rumah sakit luar negeri, nasabah diwajibkan untuk melakukan konsultasi (rawat jalan) terlebih dahulu dan belum bisa langsung menggunakan fasilitas cashless. Jika nasabah sudah diputuskan untuk melakukan rawat inap, pihak rumah sakit akan mengirimkan Letter of Guarantee kepada pihak asuransi supaya proses penjaminan berjalan dengan lancar.
  • Setelah melakukan pendaftaran, pihak rumah sakit terkait akan meminta kartu kredit kamu untuk proses pre-authorization. Hal ini dilakukan supaya terhindar dari selisih biaya yang harus dikeluarkan dari tagihan rumah sakit. Supaya tidak terjadi selisih biaya, disarankan untuk memilih kamar dan akomodasi sesuai dengan plan yang diambil.
  1. Klaim Reimbursement Rawat Inap
  • Unduh formulir klaim melalui website resmi Prudential (www.prudential.co.id)
  • Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, seperti surat rekam media asli, surat keterangan dokter asli yang sudah ditandatangani dan distempel, tanda terima pembayaran, salinan pemeriksaan medis, salinan kartu identitas diri (KTP/SIM/Paspor) pemegang polis
  • Menyerahkan formulir dan dokumen tadi ke pihak Asuransi Prudential Indonesia
  1. Klaim Meninggal Dunia

Unduh formulir klaim meninggal dunia di situs Prudential dan menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan, seperti:

  • Buku polis Asuransi Prudential asli
  • Surat Keterangan Kematian dari pemerintah atau pihak berwenang setempat
  • Surat Keterangan Dokter untuk klaim meninggal dunia
  • Fotokopi catatan medis tertanggung
  • Fotokopi identitas diri tertanggung, pemegang polis, dan ahli waris
  • Surat berita acara dari pihak kepolisian apabila meninggal dunia akibat kecelakaan
  • Dokumen lain yang dibutuhkan oleh Asuransi Prudential Indonesia
  • Bukti identitas ahli waris yang akan menerima uang pertanggungan

Persyaratan Mencairkan Uang Pertanggungan Asuransi Prudential

Saat pengajuan untuk mencairkan uang pertanggungan asuransi prudential, ada beberapa syarat penting yang perlu kamu ketahui dan wajib dipenuhi seperti berikut ini:

1. Syarat klaim untuk rawat inap

Jenis Dokumen Dokumen Klaim Rawat Inap
Formulir klaim Mengisi formulir klaim dan surat kuasa tentang pemberian rekam medis asli kepada pihak asuransi.
Surat Keterangan Dokter (SKD) Surat Keterangan Dokter (SKD) asli yang disertakan juga dengan tanda tangan oleh dokter yang merawat dan cap rumah sakit.
Lampiran surat keterangan Tanda terima pembayaran yang sah dari pihak rumah sakit. Jika memiliki lebih dari satu asuransi/BPJS, disertai surat keterangan supaya mengetahui selisih biaya yang harus diterima nasabah.
Bukti cek laboratorium Salinan hasil pemeriksaan medis di laboratorium atau radiologi.
Bukti identitas pribadi Dokumen lengkap nasabah (KTP, KK, Paspor)

2. Syarat klaim untuk santunan tunai

Jenis Dokumen Bukan Rawat Inap

(santunan meninggal dunia)

Formulir klaim Menyiapkan polis asli dan mengisi formulir klaim dengan lengkap. Selain itu, sertakan surat keterangan kematian dari pemerintah setempat.
Surat Keterangan Dokter (SKD) Menyertakan SKD asli khusus untuk pasien yang meninggal dunia dengan cap rumah sakit.
Lampiran surat keterangan Catatan medis yang sudah dilakukan di laboratorium atau radiologi. Bagi nasabah yang meninggal dan melibatkan pihak kepolisian, sertakan Surat Berita Acara Kepolisian. Sertakan juga salinan identitas diri tertanggung (KTP, KK, Paspor).
Bukti cek laboratorium Tambahan dokumen yang diminta sesuai dengan ketentuan Prudential.
Bukti identitas pribadi Bukti identitas ahli waris yang terdiri atas:
  • Suami istri: KTP suami/istri dan akta nikah
  • Anak: Akta lahir anak dan KTP atau surat keterangan perwalian dari pengadilan.
  • Orang tua: KTP orang tua dan akta lahir tertanggung
  • Saudara kandung: KTP dan akta lahir saudara bersangkutan
  • Hubungan kekerabatan lain: Surat penetapan ahli waris dari notaris

Tips Mencairkan Uang Pertanggungan Asuransi Prudential

Tips Mencairkan Uang Pertanggungan Asuransi Prudential
Sumber Foto: Nattakorn_Maneerat Via Shutterstock

Dalam beberapa pengajuan klaim asuransi, terkadang ada suatu kondisi yang menyebabkan ditolak oleh perusahaan asuransi. Untuk itu, bagi kamu yang ingin mengajukan klaim Asuransi Prudential, simak tips berikut ini.

1. Persiapkan Dokumen yang Diperlukan

Pada dasarnya semua klaim asuransi jiwa maupun asuransi kesehatan memiliki proses yang sama, yaitu menyiapkan formulir pengajuan klaim, surat keterangan dokter dan dokumen penunjang diagnosa dokter. Setelah itu, seluruh dokumen dikirimkan ke perusahaan asuransi untuk diverifikasi. Jika data sudah lengkap, perusahaan asuransi akan melakukan analisis atas klaim kita.

Untuk pengajuan klaim meninggal dunia, harus dilihat dari jenis klaimnya meninggal dunianya, apakah karena kecelakaan, cacat atau penyakit kritis. Meskipun proses pengajuan klaimnya sama, masing-masing klaim membutuhkan kelengkapan dokumen pendukung pengajuan klaim yang berbeda. Proses pengajuan klaim bisa dilakukan jika dokumen tersebut sudah kita persiapkan sebelumnya.

2. Informasikan Data yang Sebenarnya

Data pribadi yang kamu isi saat pendaftaran asuransi menjadi salah satu hal krusial saat proses klaim. Data ini bisa termasuk nama lengkap, alamat, nomor kontak, usia, kondisi kesehatan, dan lainnya. Jika pihak perusahaan asuransi mendapati bahwa ada data yang berbeda dengan yang tercantum di polis, maka pihak perusahaan akan mempunyai hak untuk menolak klaim yang kamu ajukan.

3. Pastikan Tidak Ada Tunggakan Premi

Saat mengajukan klaim, polis asuransi harus berada dalam keadaan aktif. Ini berarti kamu tidak boleh berhenti menunggak pembayaran premi. Jika kamu tidak membayar dalam waktu yang ditentukan, polis kamu akan ditetapkan sebagai lapse atau batal. Dalam posisi batal, kemungkinan klaim kamu akan ditolak. Karena itu, jangan lupa untuk membayar premi asuransi tepat waktu.

4. Lakukan Pemantauan Berkala

Terakhir, kamu bisa mengeceknya secara berkala. Perlu diketahui, proses verifikasi dan analisis hingga keputusan perusahaan asuransi dalam membayar klaim memiliki waktu yang berbeda-beda. Mulai dari 7 hari kerja hingga 14 hari kerja semua tergantung oleh kebijakan dari perusahaan asuransi masing-masing. Namun, yang perlu menjadi perhatian bahwa proses klaim baru dapat dilakukan setelah perusahaan asuransi menerima seluruh dokumen yang disyaratkan dalam pengajuan klaim. Pada kasus tertentu dimungkinkan untuk dilakukan verifikasi atau investigasi yang memerlukan waktu lebih dari 14 hari bahkan sampai 60 hari ketika ditemukan data yang perlu diverifikasi lebih lanjut.

Pertanyaan Umum Seputar Uang Pertanggungan Asuransi Prudential

Ada beberapa pertanyaan yang kerap dipertanyakan soal uang pertanggungan asuransi prudential. Mulai dari cara klaim sampai uang maksimal pertanggungan Pruwarisan seperti berikut ini.

1. Bagaimana cara klaim asuransi meninggal dunia Prudential?

Untuk tata cara klaim asuransi meninggal dunia prudential, ada beberapa dokumen yang perlu disiapkan, seperti:

  • Polis (asli)
  • Formulir Klaim Meninggal Dunia yang telah diisi dengan benar dan lengkap, serta ditandatangani oleh Pemegang Polis atau Penerima Manfaat Polis.
  • Unduh surat Keterangan Dokter untuk klaim meninggal dunia yang telah diisi dengan lengkap dan jelas oleh Dokter.
  • Catatan medis/resume medis Tertanggung apabila diminta oleh PT Prudential Life Assurance
  • Fotokopi seluruh hasil pemeriksaan penunjang (jika ada)
  • Fotokopi kartu identitas diri (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku
  • Surat Keterangan Kematian dari Pemerintah setempat.
  • Fotokopi Surat Pengubahan/Penetapan ganti nama Pemegang Polis, Tertanggung dan Penerima Manfaat (jika pengubahan nama pernah dilakukan)
  • Surat Berita Acara Kepolisian (asli) jika Tertanggung meninggal dunia karena kecelakaan yang melibatkan pihak kepolisian
  • Dokumen-dokumen lain yang wajar dan relevan dengan proses pertanggungan serta penyelesaian klaim.
  • Identitas yang diperlukan untuk menerima manfaat pertanggungan
  • Ikrar wakaf untuk polis syariah.

2. Berapa maksimal uang pertanggungan asuransi jiwa Pruwarisan perjiwa?

Minimal dan maksimal uang pertanggungan akan ditentukan berdasarkan usia masuk, jenis kelamin, dan status merokok tertanggung utama.

3. Bagaimana cara mencairkan asuransi Prudential setelah 10 tahun?

Berikut tata cara pengajuan klaim Asuransi Jiwa Prudential setelah 10 tahun:

  • Untuk pengembalian manfaat Asuransi Jiwa Prudential setelah 10 tahun, kamu harus mendatangi langsung agen, kantor pusat, cabang, atau bisa juga dengan mengirimkan berkas penarikan manfaat melalui Kantor POS.
  • Selanjutnya, isi formulir dan ikuti seluruh tahapannya, mulai dari pengisian data hingga tanda tangan.
  • Menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, seperti identitas diri (KTP/SIM/Paspor), fotokopi buku tabungan, formulir pengambilan manfaat, dan surat pernyataan tambahan withdrawal (penarikan).
  • Menunggu pihak Prudential Indonesia menyetujui aplikasi klaim yang diajukan.

4. Berapa maksimal uang pertanggungan Pruwarisan?

Seperti yang telah dijelaskan, minimal dan maksimal uang pertanggungan dalam Pruwarisan akan ditentukan berdasarkan usia masuk, jenis kelamin, dan status merokok tertanggung utama.

Sekarang sudah paham, kan soal uang pertanggungan asuransi prudential. Jika masih ingin mengetahui hal lain terkait asuransi prudential, kamu bisa melihat informasi selengkapnya di Qoala Apps ataupun Blog Qoala.