Kesadaran akan pentingnya asuransi sudah mulai dirasakan di Indonesia. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya produk-produk asuransi yang mulai bermunculan. Tak bisa dipungkiri, tujuan seseorang membeli asuransi bukan lain untuk menjadi penjamin apabila suatu saat nanti terjadi hal yang tak dikehendaki.

Merasa tenang dan aman memang yang akan dirasakan saat memiliki asuransi. Akan tetapi, tak sedikit beberapa perusahaan asuransi melihat hal ini menjadi sebuah peluang untuk menipu atau melakukan penipuan.

Pastinya, kamu harus terus waspada dan berhati-hati, jangan sampai menjadi korban penipuan asuransi yang semakin bertambah. Jangan mudah percaya dengan tawaran yang menggiurkan dari sales atau agen asuransi. Apalagi hal yang ditawarkan memberikan kemudahan yang tak masuk akal.

Agar hal tersebut tak terjadi, berikut ini Qoala akan berikan beberapa penjelasan terkait modus-modus penipuan asuransi yang sering terjadi dan cara menghindarinya.

Modus-modus Penipuan Asuransi

Modus-modus Penipuan Asuransi
Sumber foto: REDPIXEL.PL Via Shutterstock

Untuk diketahui, penipuan asuransi merupakan suatu tindakan yang disengaja dilakukan terhadap atau oleh perusahaan atau agen asuransi, demi keuntungan finansial. Penipuan ini dapat terjadi di berbagai titik dalam transaksi oleh pelamar, pemegang polis, penuntut pihak ketiga, atau pun profesional yang memberikan layanan kepada penuntut.

Untuk diketahui, orang yang melakukan penipuan asuransi termasuk:

  • Penjahat terorganisir yang mencuri dalam jumlah besar melalui kegiatan bisnis penipuan
  • Profesional dan teknisi yang menaikkan biaya layanan atau membebankan biaya untuk layanan yang tidak diberikan, dan
  • Orang-orang biasa yang ingin menutupi deductible mereka atau memandang mengajukan klaim sebagai peluang untuk menghasilkan sedikit uang.

Lalu bagaimana modus-modus penipuan asuransi ini beredar di masyarakat? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Premi Transfer

Pertama, premi transfer. Di sini oknum agen asuransi menjaring calon nasabah. Agar kamu tak terkena modus ini, hindari untuk melakukan transfer uang premi ke rekening pribadi agen atau sales asuransi. Utamakan untuk melakukan transfer langsung ke rekening perusahaan yang sudah tertulis di polis maupun di website perusahaan.

2. Fee Churning

Memiliki tujuannya yang sama, free churning juga merupakan modus penipuan agar mendapatkan komisi dalam pembukaan polis baru. Umumnya, agen atau sales asuransi akan membujuk nasabahnya untuk pindah dengan memberikan janji manis seperti pelayanan yang prima.

Nasabah yang khawatir pastinya akan menemukan masalah klaim jika tak dibantu dengan agen asuransi, kerap kali nasabah terbujuk dengan godaan ini. Padahal, perusahaan asuransi yang terpercaya akan membantu setiap nasabahnya tanpa adanya agen atau sales asuransi sekalipun.

Ingat, dengan berpindah asuransi pastinya akan ada risiko membuat premi yang harus dibayar semakin tinggi seiring bertambahnya umur. Setiap produk asuransi juga memberikan penawaran yang beragam. Pindah asuransi membuat kamu berisiko melepas suatu manfaat yang mungkin tidak ditawarkan oleh asuransi yang baru.

3. Mengganti Polis ketika Nasabah Mengajukan Up-Grade atau Down-Grade

Modus kerap terjadi dalam penipuan agen asuransi. Dengan alasan untuk melakukan upgrade terhadap polis kamu, oknum agen asuransi justru membuka polis baru sesuai dengan manfaat yang kamu inginkan. Hal ini bertujuan agar agen dapat komisi atas pembukaan polis baru.

Sekilas, kamu mungkin tidak akan sadar sebab manfaat yang tertera di polis kamu sesuai dengan yang kamu inginkan. Cara mudah untuk mengetahui apakah polis kamu merupakan polis lama yang di-upgrade atau polis baru adalah dilihat dari nomor polis yang tertera.

Apabila itu polis lama, maka nomor polis tidak berubah. Sementara, apabila itu merupakan polis baru, maka nomor polis kamu akan berubah.

Selain itu, apabila kamu teliti, hal ini merugikan kamu karena boleh jadi premi yang harus kamu bayar untuk polis baru lebih tinggi seiring dengan bertambahnya usia. Apabila polis kamu yang lama punya nilai tunai, kamu juga perlu waspada, karena bisa jadi nilai tunai dari polis yang lama ditarik untuk membayar premi polis baru.

Kamu bisa mencegah agar hal ini tak terjadi. Biasanya ketika nasabah mengajukan upgrade, perusahaan asuransi akan mengirimkan notifikasi pemberitahuan bahwa underwriter sedang mempertimbangkan permohonan upgrade kamu. Ketika kamu menerima notifikasi, teliti nomor polis yang tertera, apakah nomor polis tersebut masih sama dengan polis lama atau bukan. Jika tidak sama, segera laporkan hal ini ke customer service agar mereka bisa segera menangani kasus ini. Jika polis baru kamu sudah terlanjur terbit dengan nomor berbeda, laporkan juga hal ini dan minta perusahaan asuransi mengganti kerugian yang kamu tanggung. Biasanya, perusahaan asuransi akan memberikan sanksi pada agen nakal seperti ini.

Kamu juga bisa mencegah hal seperti ini dengan membaca dengan teliti setiap formulir atau dokumen yang diberikan agen untuk kamu tanda tangani. Hindari untuk memberikan tanda tangan pada dokumen atau formulir yang masih kosong, dan jangan sembarangan memberikan tanda tangan pada dokumen atau formulir yang kamu belum baca dan tidak mengerti isinya.

4. Agen Asuransi Menutupi Informasi Produk

Terakhir, kasus penipuan asuransi ini sering terjadi terhadap nasabah asuransi unit link disebabkan karena agen menutupi informasi produk. Hal ini dilakukan sebab agen asuransi hanya fokus untuk mendapatkan komisi penjualan premi asuransi. Umumnya, modus penipuan asuransi unit link dilakukan agen dengan hanya memaparkan manfaat investasi, tetapi tidak menjelaskan risikonya. Padahal, layaknya instrumen investasi lainnya, investasi melalui unit link juga memiliki risiko kerugian.

Selain 4 di atas, ada juga jenis modus penipuan asuransi yakni klaim palsu atau fiktif. Jenis penipuan ini biasanya dilakukan oleh pemegang polis. Klaim fiktif adalah klaim yang diajukan dengan alasan yang dibuat-buat oleh pemegang polis, atau sengaja dibuat dengan tujuan si pemilik polis mendapatkan klaim ganti rugi tersebut.

Modus yang paling umum terjadi adalah mengajukan klaim atas kecelakaan atau risiko-risiko lain yang tidak pernah terjadi. Alasannya bermacam-bermacam seperti mengajukan klaim kecelakaan atau mobil lecet padahal nasabah sendiri yang merusak mobilnya. Setelah itu, ketika nasabah mendapatkan ganti rugi, mereka akan memperbaiki mobil dengan murah atau malah tidak memperbaikinya sama sekali.

Modus lainnya adalah dengan mengganti mesin kendaraan dengan mesin bodong. Kemudian, nasabah dengan sengaja mencelakakan kendaraan tersebut lalu mengajukan klaim dengan alasan mesin asli pabrik kendaraan.

Tips Agar Terhindar dari Penipuan Asuransi

Tips Agar Terhindar dari Penipuan Asuransi
Sumber foto: Drazen Zigic Via Shutterstock

Agar modus-modus penipuan di atas tak terjadi kepadamu, kamu bisa mengikuti tips-tips berikut ini agar terhindar dari penipuan asuransi. Langkah pertama untuk memilih asuransi kesehatan dengan tepat adalah dengan mengetahui apa yang menjadi kebutuhanmu. Tergantung pada usia, kebiasaan, pekerjaan, dan gaya hidup, setiap orang pasti memiliki kebutuhan kesehatan yang berbeda. Selanjutnya, kamu bisa menyimak ulasan berikut.

1. Kenali Perusahaan Asuransi dengan Baik

Tak bisa dipungkiri, jejak digital itu nyata. Rekam jejak dapat dengan jelas memberikan gambaran, siapa dan bagaimana sebuah perusahaan asuransi berkiprah di tengah bisnis asuransi yang ketat ini.

Kamu bisa mencari berita di internet dengan googling, ataupun mencari tahu melalui media-media sosialnya. Kamu akan bisa merasakan jika ada ketidakwajaran yang terjadi.

Atau jika kamu membelinya di agen asuransi, setiap agen asuransi resmi pasti memiliki lisensi. Oleh karena itu, sebelum kamu membeli asuransi, pastikan agen yang menawarkan produk memiliki sertifikat resmi dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).

Patut dicatat, bahwa AAJI merupakan satu-satunya lembaga sertifikasi yang memiliki kewenangan untuk memberi lisensi kepada para agen asuransi. Agen yang tidak memiliki lisensi biasanya hanya menjual produk dan kurang memahami rincian produk asuransi yang dijual.

Sebagai informasi, para agen yang mendapatkan lisensi sudah melakukan serangkaian pelatihan untuk pekerjaannya, mulai dari perusahaan hingga pelatihan lanjutan setelah mengambil Certified Professional Development atau CPD. Jadi, pastinya lebih bisa dipercaya. Jika agen tersebut tidak memiliki lisensi, biasanya dia hanya menjual produk saja. Lebih baik dihindari untuk mengantisipasi kesulitan mendapatkan informasi dan pengajuan klaim saat nanti dibutuhkan.

2. Teliti dan Kaji Ulang Plan Asuransi

Selanjutnya, perusahaan asuransi yang bagus memiliki plan atau rencana produk yang jelas. Plan ini nantinya diperuntukkan kepada nasabah untuk memastikan jika suatu produk sudah sesuai dengan kebutuhan.

Sebagai calon nasabah, penting untuk kamu mengkaji ulang plan yang ditawarkan. Pasalnya, plan yang dipilih akan mempengaruhi besar premi yang dibayar selama polis masih berstatus inforce.

Jangan sampai kamu membayar mahal, tapi manfaat asuransinya sama sekali tidak digunakan. Kamu bisa meminta waktu untuk mempertimbangkan plan sebelum membuat keputusan, apalagi asuransi kesehatan ini sifatnya jangka panjang.

3. Perhatikan Limit Asuransi

Kemudian, besarnya premi juga menjadi pertimbangan mendasar sebelum membeli produk asuransi. Namun, fokus kamu tidak hanya pada satu poin itu saja. Alangkah baiknya lihat limit yang diberikan secara keseluruhan per tahunnya.

Semakin besar limit, tentu semakin baik karena akan memberikan kelegaan tersendiri jika suatu saat kamu jatuh sakit. Setidaknya, biaya-biaya tersebut di-cover oleh perusahaan asuransi, jadi kemungkinan terpakainya uang pribadi menjadi kecil.

Limit keseluruhan ini biasanya akan dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai manfaat kesehatan. Misalnya biaya kamar, obat-obatan, check up, dan lain-lain. kamu bisa cek satu per satu saat agen menawarkan produk asuransi, jadi nantinya tidak salah pilih.

4. Double Check Persyaratan Daftar Asuransi

Pastinya, setiap perusahaan asuransi mempunyai persyaratan umum dan khusus bagi calon nasabah yang otomatis mempengaruhi besar kecilnya premi bulanan. Salah satu persyaratan tersebut adalah dari segi usia. Semakin tua usia masuk asuransi, premi biasanya lebih mahal daripada nasabah yang masuk di usia muda.

Hal ini tidak lepas dari risiko penyakit yang terjadi. Orang yang lebih tua biasanya lebih rentan terkena penyakit. Selain itu, level atau tingkat penyakitnya juga lebih parah dibandingkan anak muda.

Perlu diketahui, informasi lengkap seputar persyaratan bisa dilihat langsung di website resmi perusahaan asuransi. Bisa juga dengan menanyakan kepada agen melalui telepon atau fitur live chat.

Selanjutnya baca polis dengan cermat pastikan perlindungan apa saja yang didapatkan. Ketika membeli produk asuransi, jangan lupa untuk menanyakan penyakit dan kondisi kesehatan yang ditanggung dalam paket asuransi tersebut. Apalagi, jika kamu ingin membeli asuransi kesehatan dan memiliki riwayat penyakit keturunan yang kemungkinan membutuhkan perlindungan di masa depan.

Intinya, apakah pertanggungan yang ditawarkan sudah sesuai dengan kebutuhan? Selain dari segi manfaat, pastikan untuk memahami proses pengajuan klaim saat terjadi risiko. Apakah sistem klaimnya cashless atau reimbursement? Jangan lupa juga untuk menanyakan soal dokumen yang harus dipenuhi ketika mengajukan klaim, teknis pengajuan klaim, serta kepada siapa dokumen tersebut akan dikirim.

5. Bandingkan Produk Asuransi

Ini juga adalah cara mencegah penipuan yang cukup ampuh agar bisa terhindar dari penipuan asuransi. Memang, ada banyak perusahaan asuransi yang bisa menjadi pilihan. Sudah begitu, produk asuransi mereka pun juga bermacam-macam.

Setiap produk asuransi memiliki manfaat yang berbeda, hal ini dikarenakan beberapa alasan. Yang pertama adalah setiap perusahaan asuransi pasti akan memberikan penawaran produk yang paling menggiurkan agar klien memilih produk mereka.

Yang kedua, keragaman produk ini diutamakan untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhan setiap konsumen mengingat setiap konsumen memiliki latar belakang yang berbeda. Oleh karena itu, untuk dapat memilih produk asuransi terbaik, kamu harus membandingkan beberapa produk asuransi. Mulai dari besarnya premi, luasnya manfaat hingga ketentuan dan syarat pengajuan klaim adalah faktor-faktor yang harus dipertimbangkan.

6. Baca Testimoni Sebelum Memutuskan

Agar terhindar dari maraknya kasus penipuan asuransi, kamu bisa meluangkan waktu untuk membaca testimoni seputar pelayanan yang perusahaan asuransi berikan. Mulai dari waktu tunggu klaim, pelayanan rumah sakit rekanan, keakuratan informasi dari agen, dan kecepatan membalas jika ada pertanyaan.

Sebab, perusahaan asuransi terpercaya selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik agar nasabah tidak berpaling “ke lain hati”. Jika pelayanannya kurang bagus, kamu akan terkena imbasnya saat membutuhkan pertolongan atau mengajukan klaim. Urusan administrasi yang harusnya cepat menjadi lama.

7. Pahami Mekanisme Asuransi dengan Baik

Kenyataannya, masih banyak masyarakat yang menolak untuk membeli asuransi kesehatan karena sama sekali tidak mengetahui mekanisme asuransi itu sendiri. Padahal cara kerjanya sederhana, dimana satu polis asuransi bisa digunakan untuk mengcover seluruh anggota keluarga. Beberapa mekanisme asuransi kesehatan, seperti:

  • Jumlah anggota keluarga yang ditanggung maksimum sebanyak lima orang (ayah, ibu, dan tiga orang anak). Jika lebih, maka akan dikenakan biaya premi tambahan sesuai ketentuan asuransi
  • Polis asuransi akan berakhir apabila kepala keluarga atau nama yang tertera pada polis mencapai batas usia pertanggungan atau meninggal dunia

Sementara untuk mekanisme klaim asuransi, secara umum, terdapat 3 jenis pembayaran klaim asuransi kesehatan, yaitu:

  • Cashless: seperti namanya, sistem ini tidak memerlukan uang tunai. Biaya perawatan baik rawat inap maupun rawat jalan kamu hanya perlu dibayar dengan menunjukkan kartu asuransi kesehatan kepada pihak rumah sakit.
  • Reimbursement: sistem ini mengharuskan klien untuk membayar perawatan dengan menanggung biaya medis dari uang pribadi dahulu, kemudian biaya yang sudah dikeluarkan dapat ditagih ke perusahaan dengan melampirkan kwitansi pembayaran.
  • Santunan: Pembayaran dilakukan dengan memberi santunan setiap harinya kepada klien selama masa perawatan di rumah sakit. Besar santunan yang akan kamu dapatkan telah disepakati oleh kedua belah pihak dalam peraturan asuransi.

Jadi memang modus penipuan tak hanya datang dari perusahaan asuransi abal-abal yang saat ini marak. Oleh karena itu, jika kamu adalah sales atau bekerja di dunia asuransi, kamu juga harus jeli atas setiap klaim yang datang pada perusahaan asuransi mu. Jangan sampai kamu tertipu oleh kecelakaan palsu.

Membeli asuransi memanglah bukan suatu hal yang murah. Maka dari itu kamu harus tahu apabila ada yang janggal dan itu adalah penipuan. Maka dari itu belilah polis asuransi dengan cerdas. Dengan mengenali modus penipuan dan tahu cara menghindari penipuan asuransi semoga kamu tidak akan terkena penipuan asuransi. Untuk lebih aman, kamu bisa membeli dan membandingkan asuransi di Qoala Apps atau Blog Qoala.