Jika kamu baru saja mencoba mendaftar asuransi, khususnya program asuransi jiwa, maka kamu akan menemukan cukup banyak perjanjian yang harus diisi. Salah satunya adalah SPAJ yang perlu diisi ketika membeli polis asuransi. Nah, sebenarnya apa itu SPAJ asuransi?

Jika dilihat dari singkatan, SPAJ asuransi adalah Surat Permintaan Asuransi Jiwa. Namun tentu saja tak cukup hanya kepanjangannya, kamu membutuhkan informasi lebih dari itu. Pada tulisan kali ini Qoala akan membantumu untuk memahami tentang salah satu dokumen yang menjadi syarat mendaftar polis asuransi jiwa ini.

Tak hanya pengertian, terdapat juga ulasan tentang tahapan untuk mendapatkannya, bagian-bagian, perang agen asuransi dalam SPAJ hingga apa saja kesalahan yang sering terjadi saat pengisiannya dan juga dampak memalsukan data di SPAJ. Yuk, simak!

Apa Itu SPAJ Asuransi?

Apa Itu SPAJ Asuransi
Sumber foto: Freedomz Via Shutterstock

SPAJ merupakan kependekan dari Surat Permintaan Asuransi Jiwa. Surat ini berisi data diri calon pemegang polis berikut dengan daya tertanggungnya dan harus diisi oleh calon pemegang polis di awal ketika ingin mengajukan asuransi jiwa.

SPAJ harus diisi dan diserahkan bersama dengan dokumen tambahan lainnya pada perusahaan asuransi terkait. Dokumen-dokumen tambahan tersebut dibutuhkan untuk mendukung kebenaran data yang kamu isikan pada SPAJ, contohnya seperti hasil medical check up untuk mengetahui riwayat kesehatan dari calon nasabah atau tertanggung.

SPAJ merupakan salah satu dari surat-surat yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi saat kamu hendak mengajukan pembelian asuransi. Kamu harus mengisinya dengan lengkap dan menandatanganinya. Tak hanya berbentuk lembaran cetak, digitalisasi pelayanan asuransi membuat beberapa perusahaan asuransi membuat e-SPAJ, yaitu SPAJ asuransi yang dapat diisi secara online. E-SPAJ ini cukup praktis, bahkan untuk bagian tanda tangannya pun bisa dilakukan secara digital.

SPAJ memuat sejumlah informasi yang dibutuhkan baik oleh pihak tertanggung (nasabah) maupun penanggung (perusahaan asuransi) untuk membuat perjanjian pembelian polis asuransi yang dilakukan antar keduanya berjalan lancar. Pengisian SPAJ asuransi dibutuhkan untuk penetapan besaran uang pertanggungan, manfaat yang didapat, serta berapa besaran premi yang harus dibayarkan olehmu nantinya.

Setelah calon pemegang polis mengisi dan menandatangani SPAJ, pihak penanggung yaitu perusahaan asuransi selanjutnya akan memproses surat itu. Lewat SPAJ, mereka juga akan menentukan pengajuan asuransi yang kamu lakukan disetujui atau tidak.

Mereka menggunakan SPAJ untuk mendapatkan informasi penting yang menjadi bahan pertimbangan, yaitu informasi lengkap tentang Tertanggung dan juga informasi riwayat terakhir dan pre-existing condition. Untuk calon nasabah, SPAJ berisi informasi tentang Penanggung yang juga penting untuk dipahami.

Perlu diperhatikan, bahwa pengisian SPAJ asuransi harus dilakukan secara jujur dan rinci. Hal ini menjadi sangat penting karena ada risiko cukup besar ketika SPAJ yang diisi terindikasi mengandung informasi palsu dan ada yang ditutup-tutupi.

Informasi di sana juga harus diisi selengkap-lengkapnya, misalkan kamu sudah mengembalikan formulir SPAJ dan tidak menuliskan memiliki riwayat penyakit serius. Petugas mungkin akan memeriksa kelengkapan data dan memintamu mengingat kembali apakah dalam 5 tahun terakhir kamu pernah mengalami penyakit berat atau melakukan operasi.

Hal tersebut dilakukan petugas karena data tersebut penting dalam perjanjian asuransi dan berpengaruh pada penghitungan premi. Jika kamu memang tidak pernah menderita penyakit serius atau melakukan operasi, maka pengajuan polis akan dilanjutkan. Namun jika ternyata pernah akan tetapi tidak kamu tuliskan, penyakit tersebut akan dikecualikan dalam tanggungan mereka bahkan mereka juga bisa menolak permohonan asuransi jiwa.

Tahapan untuk Mendapatkan SPAJ Asuransi

Jika kamu ingin mendapatkan SPAJ, baik untuk asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa, kamu harus sudah di tahap benar-benar positif ingin membeli produk asuransi. Tahapan yang bisa kamu lakukan adalah sebagai berikut:

  1. Mengontak bagian Tenaga Pemasar (financial consultant) dari perusahaan asuransi terkait.
  2. Melakukan konsultasi dengan tenaga pemasar yang kamu hubungi tersebut sesuai dengan kondisi keuangan. Mereka akan memberikan beberapa ilustrasi asuransi yang memberikan bayangan mengenai besaran premi dan manfaatnya. Di sini kamu dapat memilih yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuanganmu.
  3. Apabila setuju mendaftar dengan salah satu produk asuransi, Tenaga Pemasar akan memberikan SPAJ yang harus kamu isi.

Bagian-bagian SPAJ Asuransi

Nah apa sajakah bagian yang ada pada SPAJ asuransi? Mungkin kamu perlu mengetahuinya agar bisa mempersiapkan data yang diperlukan. Berikut adalah bagian-bagian dari SPAJ asuransi:

1. Data pribadi calon pemegang polis dan tertanggung utama

Pada bagian ini, kamu sebagai calon nasabah harus mengisi berbagai informasi terkait dengan data diri secara lengkap. Informasi tersebut mencakup nama lengkap sesuai dokumen negara (KTP, akte, ijazah dan lain-lain), nama ibu kandung, nomor kartu identitas (KTP, SIM atau Paspor), jenis kelamin, usia, tempat tanggal lahir, agama hingga pekerjaan.

2. Data alamat calon pemegang polis dan tertanggung utama

Bagian SPAJ asuransi berikutnya adalah data tentang alamat calon nasabah. Tak hanya alamat rumah tinggal, di bagian ini kamu juga harus memberikan informasi data alamat kantor, alamat tempat usaha (jika ada) hingga alamat untuk surat menyurat.

3. Data sumber pembayaran premi

Selanjutnya kamu juga harus mengisi tentang penghasilan kotor tahunan yang biasa kamu dapatkan, sumber penghasilannya dan juga sumber dana yang kamu gunakan untuk membayar premi asuransi. Pastikan bagian ini kamu isi dengan keadaan sejujur-jujurnya tak perlu dikurangi atau dilebihkan.

4. Data pekerjaan

Pada bagian ini kamu akan diminta untuk mencantumkan rincian terkait pekerjaan, dari mulai klasifikasi pekerjaan, jabatan, job desk pekerjaan hingga klasifikasi bidang industri dari pekerjaanmu. Di sini kamu juga akan mengisi tentang hubunganmu sebagai calon pemegang polis dengan calon tertanggung utama.

5. Data pertanggungan dan premi asuransi

Bagian ini diisi dengan data pertanggungan, rekening tabungan, cara pembayaran premi pertama, kedua hingga perhitungan preminya. Jika kamu memilih produk unit link, kamu juga harus mengisi jenis dana invest. Bagian ini berkaitan dengan kewajibanmu nanti untuk membayar premi, oleh karena itu isilah dengan rinci dan jujur.

6. Data yang ditunjuk untuk menerima manfaat asuransi

Jangan lewatkan bagian ini, karena penerima manfaat asuransi adalah pihak yang sangat penting untuk diketahui dalam perjanjian asuransi. Adapun informasi yang perlu kamu isikan adalah nama-nama orang yang ditunjuk sebagai penerima manfaat nantinya.

7. Data dan pertanyaan mengenai kesehatan

SPAJ juga mengandung informasi mengenai riwayat kesehatan calon nasabah. Oleh karena itu kamu perlu mengisi bagian mengenai data penyakit yang pernah diderita, riwayat penyakit bawaan, riwayat operasi, serta kondisi kesehatan lainnya. Isi dengan lengkap dan jujur, karena seperti dibahas tadi, hal ini akan berpengaruh pada pertanggungan bahkan pada disetujui atau tidaknya pengajuan asuransi.

8. Pertanyaan dan kuasa

Pada bagian bawah sebelum tanda tangan berisi penjelasan tentang kontrak dan pemberian kuasa asuransi dan investasi. Bagian ini semacam pernyataan yang menunjukkan persetujuan bahwa kamu memberikan izin kuasa pada pihak perusahaan asuransi untuk memanfaatkan informasi yang kamu berikan dan telah memahami serta tidak keberatan terhadap semua syarat dan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian asuransi.

9. Kolom tanda tangan

Seperti yang dijelaskan di awal bahwa formulir surat permintaan asuransi jiwa ini harus ditandatangani setelah kamu mengisinya secara lengkap. Kolom tanda tangan berada di paling bawah, ada dua kolom yang harus ditandatangani oleh pemegang polis dan tertanggung.

Kesalahan yang Sering Terjadi saat Pengisian SPAJ

Kesalahan dalam pengisian SPAJ cukup sering terjadi dan perlu kamu ketahui agar bisa terhindar dari kekeliruan yang sama ketika mengisi SPAJ milikmu. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pengisian data berisiko menghambat pengajuan asuransi dan juga mempengaruhi manfaat pertanggungan yang akan diterima olehmu nantinya.

Kesalahan yang sering terjadi yang pertama adalah dalam hal menuliskan riwayat kesehatan. Entah disengaja maupun tidak, banyak calon nasabah yang tidak mengisi riwayat penyakitnya dengan benar. Beberapa mungkin berpikir dengan tidak menulis penyakit yang pernah atau sedang diderita akan membuatnya bisa mendapat manfaat pertanggungan yang lebih besar. Padahal, risiko dari perbuatan tersebut juga besar, jika ketahuan berbohong maka klaim asuransi malah tidak dibayarkan.

Nah, untuk menghindari kesalahan semacam ini, perusahaan asuransi turut meminta kelengkapan dokumen berupa hasil medical check up disertakan bersama SPAJ. Hal ini akan membuat mereka mengetahui kondisi kesehatan sesungguhnya dari calon nasabah.

Kesalahan lain yang juga sering dilakukan calon nasabah ketika mengisi surat permintaan asuransi jiwa mereka adalah dalam hal mengisi informasi soal ahli waris. Banyak orang yang mengisi bagian tersebut dengan menuliskan ‘anak’ saja. Padahal seharusnya mereka menuliskan nama anak yang dimaksud sebagai ahli waris di sana.

Selain itu, perlu diketahui juga tidak semua anak bisa dimasukkan sebagai ahli waris di SPAJ. Anak yang belum genap berusia 21 tahun atau anak yang sudah menikah belum dapat menerima waris. Kesalahan pemilihan ahli waris ini sebenarnya tampak sepele dan bisa dihindari dengan mudah, namun karena keterbatasan pengetahuan mengenai aturannya membuat kesalahan seperti ini masih sering terjadi.

Peran Agen Asuransi Dalam SPAJ

Pada peraturan yang diterbitkan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) disebutkan bahwa agen asuransi punya kewajiban untuk memastikan calon pemegang polis mengisi SPAJ dengan informasi yang jelas dan juga membantu dalam memastikan dokumen kelengkapan lainnya terpenuhi dengan lengkap.

Selain tugas utamanya itu, ada beberapa poin penting untuk para agen asuransi terkait pekerjaannya dalam mengurus SPAJ asuransi dari calon pemegang polis, poin-poin tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Agen asuransi tidak diperkenankan untuk memanipulasi atau mengubah informasi-informasi yang telah diberikan oleh calon pemegang polis, kecuali atas persetujuan dari calon pemegang polis dan juga perusahaan asuransi jiwa terkait
  2. Agen asuransi yang tertulis dalam dokumen SPAJ adalah agen yang melakukan presentasi, prospek, dan penjualan kepada calon pemegang polis tersebut sehingga melakukan penandatanganan SPAJ
  3. Jika bukan dia yang melakukan prospek arau penjualan produk asuransi, maka agen asuransi tersebut wajib menolak namanya dicantumkan dalam dokumen SPAJ asuransi
  4. Formulir SPAJ harus diisi sendiri oleh calon pemegang polis dan Agen asuransi wajib menekankan hal tersebut. Jika calon pemegang polis kesulitan dalam melakukannya, seorang agen asuransi wajib menjelaskan perihal isi dan maksud dalam formulir SPAJ tersebut dan membacakan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis di sana.
  5. Agen asuransi tidak boleh membuat laporan jika dirinya tidak bertemu secara langsung dengan calon pemegang polis atau menyaksikan sendiri pengisian serta penandatanganan SPAJ dan formulir asuransi lainnya oleh calon pemegang polis tersebut.

Dampak Memalsukan SPAJ

Dampak Memalsukan SPAJ
Sumber foto: Mohd KhairilX Via Shutterstock

Seperti sudah sedikit disinggung di atas, masih sering ditemui calon pemegang polis yang tidak jujur alias berbohong ketika memberikan datanya di SPAJ asuransi. Nah, untuk calon pemegang polis yang melakukan hal seperti ini, maka mereka harus siap menerima beberapa konsekuensi sebagai berikut:

1. Pembayaran premi yang sudah disetorkan tidak dapat dikembalikan

Penting untuk digaris bawahi bahwa premi yang dibayarkan oleh nasabah sebagai pemegang polis adalah uang yang juga dipakai untuk membayar risiko yang dialami oleh tertanggung. Jangka waktu pembayarannya sangat variatif tergantung produk dan kebijakan perusahaan asuransi terkait, bisa jangka pendek maupun jangka panjang.

Begitu juga nilainya yang sangat bervariasi tergantung dari profil keuangan tertanggung dan juga manfaat yang dibutuhkan tertanggung. Semakin besar manfaat yang dipilih, maka semakin besar kewajiban premi yang harus dibayarkan.

Tidak ada refund alias pengembalian premi yang sudah disetorkan. Oleh karena itu, jika kamu tidak jujur dan memalsukan SPAJ yang kamu isi di awal, maka akan membuatmu mengalami kerugian besar.

2. Penutupan polis secara sepihak oleh perusahaan asuransi

Adapun dampak berkelanjutan yang menjadi konsekuensi dari ketidakjujuran saat pengisian SPAJ adalah risiko penutupan polis yang dilakukan secara sepihak oleh perusahaan asuransi terkait. Konsekuensi ini sudah selaras dengan syarat dan ketentuan yang tertulis di dalam polis.

Maka dari itu, kamu juga perlu benar-benar teliti dan memahami tentang syarat dan ketentuan polis, agar lebih waspada dengan kondisi semacam ini. Ketika kamu ketahuan melakukan pemalsuan data, maka polis ditutup dan pihak perusahaan asuransi akan berhenti menjamin risiko pada tertanggung.

3. Penolakan klaim

Inilah efek paling buruk yang bisa terjadi ketika kamu memalsukan Surat Permintaan Asuransi Jiwa (SPAJ), yaitu risiko klaim yang kamu ajukan pada perusahaan asuransi ditolak oleh mereka. Hal ini juga masuk ke dalam kesepakatan pada perjanjian polis sehingga kamu tidak bisa mengelak.

Tentu saja konsekuensi ini sangat merepotkan, sebab ketika kamu tertimpa risiko yang seharusnya ditanggung asuransi, alih-alih menerima ganti rugi, kamu malah tidak mendapatkan apapun karena kesalahanmu saat mengisi SPAJ sehingga klaim ditolak. Padahal niatmu memalsukan data untuk bisa mendapat keuntungan lebih besar.

Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai Surat Permintaan Asuransi Jiwa atau SPAJ. Intinya surat ini merupakan salah satu dokumen persyaratan saat mendaftar asuransi yang berisi data-data tertanggung dan penanggung yang berpengaruh pada besaran premi dan juga manfaat yang bisa didapat.

SPAJ asuransi harus diisi secara benar dan jujur agar dapat terdaftar pada suatu produk asuransi. Jika di kemudian hari ditemukan indikasi kebohongan dalam memberikan data, maka terdapat konsekuensi yang merugikanmu sebagai pemegang polis asuransi.